REPUBLIKA.CO.ID, BRUSSELS — Chef di salah satu restoran tertua dan paling bergengsi di Belgia tutup akibat wabah Covid-19. Namun, restoran yang berdiri sejak 1926 itu memunculkan inisiatif untuk para chef di seluruh Eropa dengan memberi makanan para tunawisma sekali dalam sepekan.
Lionel Rigolet dari Comme Chez Soi yang hidangannya dihargai Rp 4,5 juta mulai memasak dan menyajikan makanan untuk 100 orang tunawisma setiap Kamis. Dia memasak di dapurnya sejak Belgia mengalami lockdown pada 18 Maret lalu.
Sementara dapur restoran Comme Chez Soi tutup, chef bintang dua Michelin itu membuat spageti bolognaise dengan kemahiran yang biasanya digunakan untuk memasak truffle, sol, dan lobster.
“Jika saya bisa menyebarkan kegembiraan dari profesi saya pada tunawisma, maka saya akan melakukannya dengan senang hati,” kata Rigolet.
Berkolaborasi dengan organisasi bantuan lokal yang mengelola dapur umum, Rigolet mengatakan, ia sangat ingin memberi bantuan saat menyadari karantina mandiri melarang orang tunawisma makan sekali sehari di toko sandwich dan supermarket.
Istrinya, manajer Comme Chez Soi, Laurence Wynants, mendukung kegiatan Rigolet itu. Ia sepakat bahwa mereka bisa melakukan sesuatu untuk meringankan dampak pandemi bagi masyarakat.
"Kita semua berpikir tentang pekerja rumah sakit, mereka yang sakit, tetapi ada juga yang tidur di jalanan,” kata cucu pendiri restoran legendaris di Brussel itu.
Tindakan Rigolet dan timnya itu telah mengangkat semangat banyak tunawisma.
“Sangat bagus, bersih, aku suka mencicipinya,” kata seorang tunawisma dari Mali, Abdoulaye Koulibaly.