Jumat 24 Apr 2020 20:57 WIB

Pandemik Bikin Google Pangkas Anggaran Pemasaran

Google memangkas biaya pemasarannya sampai 50 persen.

Rep: Santi Sopia/ Red: Nora Azizah
Google memangkas biaya pemasarannya sampai 50 persen (Foto: ilustrasi Google)
Foto: indy100
Google memangkas biaya pemasarannya sampai 50 persen (Foto: ilustrasi Google)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Google dikabarkan akan memangkas anggaran pemasaran dibandingkan tahun sebelumnya. Menurut dokumen internalnya, laporan CNBC, Jumat (24/4), menyebutkan, Google melakukan pemotongan marketing sebanyak 50 persen.

Tidak hanya pemangkasan anggaran, Google juga melakukan pembekuan perekrutan baru untuk karyawan penuh waktu dan kontrak. Google turut mengumumkan kabar ini kepada sejumlah karyawan melalui email.

Baca Juga

"Ada pemotongan anggaran dan pembekuan perekrutan terjadi di seluruh pemasaran dan di seluruh Google, kami bersama dengan bagian pemasaran lainnya, telah diminta untuk memotong anggaran kami sekitar setengahnya untuk H2," demikian menurut pesan elektronik dari direktur global Google.

Seorang juru bicara perusahaan membenarkan bahwa pemotongan anggaran diberlakukan untuk beberapa daerah. Hal ini dalam rangka evaluasi kembali langkah rencana investasi perusahaan untuk sisa tahun 2020, dan akan fokus pada sejumlah upaya pemasaran penting yang dipilih.

Google tidak melakukan pembekuan perekrutan yang meluas. Perusahaan hanya memperlambat laju perekrutan, sambil mempertahankan momentum di sejumlah kecil bidang strategis, dan menyatukan banyak orang yang telah dipekerjakan.

Sebelum pandemi, Google mengharapkan peningkatan pengeluaran pemasaran dari tahun sebelumnya. Perusahaan membagi biaya pemasaran dan penjualan bersama-sama, menghabiskan 18,46 miliar dolar AS untuk penjualan dan pemasaran pada 2019, menurut 10-k tahunan terbaru.

Itu termasuk pengeluaran iklan dan promosi yang terkait dengan produk layanan serta kompensasi untuk karyawan dalam penjualan dan pemasaran. Tahun lalu, Google meningkatkan jumlah karyawannya setidaknya 15 persen dan peningkatan biaya iklan promosi 402 juta dolar AS.

"Sama seperti krisis keuangan 2008, seluruh ekonomi global sedang dirugikan, dan Google serta Alphabet tidak kebal terhadap dampak pandemi global ini," kata CEO Google, Sundar Pichai.

Google diakui terus memiliki anggaran pemasaran yang kuat, terutama di bidang digital, di banyak bidang bisnis. Google pernah menghadapi hambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Perusahaan mulai menarik kembali sumber daya pelatihan keterampilan bagi banyak pekerjanya. Itu terjadi sebelum perusahaan dijadwalkan untuk mengumumkan pendapatan kuartal kedua.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement