REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- TItan, bulan-nya planet Saturnus menjauh 100 kali lebih cepat dari apa yang pernah diprediskikan para ilmuwan. Temuan yang dipubilikasikan di jurnal Nature Astronomy ini dapat memaksa para astronom untuk melakukan penyesuaian tajam terhadap pemahaman mereka tentang Tata Surya kita.
Selain memberi para ilmuwan pemahaman yang lebih baik tentang dinamika tarik-menarik planet dan bulan-bulan mereka, temuan baru ini juga menulis ulang sejarah Saturnus.
Para ilmuwan tidak pernah yakin kapan, tepatnya, cincin dan bulan Saturnus terbentuk. Namun, penemuan ini menunjukkan bahwa itu jauh lebih baru daripada yang mereka harapkan.
"Hasil ini membawa potongan puzzle baru yang penting untuk pertanyaan yang sangat diperdebatkan tentang usia sistem Saturnus dan bagaimana bulan-bulannya terbentuk," kata peneliti Laboratorium Jet Propulsion NASA Valéry Lainey.
Bahkan dengan peningkatan 100 kali lipat, NASA menghitung bahwa Titan menjauh dari Saturnus sekitar empat inci per tahun. Untuk konteks Bumi, Bulan kita menjauh sepanjang 3,8 cm dari Bumi setiap tahun.
"Pengukuran baru menyiratkan bahwa interaksi planet-bulan semacam ini bisa lebih menonjol daripada perkiraan sebelumnya dan bahwa mereka dapat berlaku untuk banyak sistem, seperti sistem planet bulan lainnya, planet ekstrasurya yang di luar tata surya kita, dan bahkan sistem bintang biner, di mana bintang-bintang saling mengorbit," kata peneliti Caltech, Jim Fuller.