REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Nizam mengapresiasi perguruan tinggi yang berinovasi selama masa pandemi. Ia mengatakan, lebih dari seribu inovasi dan inovasi dihasilkan dari seluruh Indonesia.
"Inovasi yang dihasilkan dari Sabang sampai Merauke, serta karya-karya yang lain, publikasi dosen selama masa pandemi meningkat. Ini bukti kinerja kita tidak turun, justru ini lebih tinggi dibandingkan dengan masa-masa normal, kolaborasi antarperguruan tinggi juga meningkat," kata Nizam, dalam keterangannya, Senin (29/6).
Selain beragam inovasi yang dihasilkan, Nizam juga mengapresiasi perguruan tinggi yang dengan cepat melakukan adaptasi penyesuaian dalam pembelajaran daring. Ia menambahkan, selama pandemi dirinya bersurat keapda para pimpinan perguruan tinggi untuk melakukan adaptasi dan penyesuaian regulasi dalam pembelajaran.
Inovasi yang didorong oleh Kemendikbud bukan hanya berkaitan dengan teknologi atau kesehatan. Kemendikbud juga mendorong perguruan tinggi untuk berkiprah dalam penelitian sosial.
"Baik berbagai macam kajian untuk pemulihan ekonomi, sosial, maupun berbagai upaya untuk membantu pemerintah dan masyarakat mengatasi pandemi," kata Nizam menambahkan.
Lebih lanjut, ia juga mengatakan pihaknya menyelenggarakan pelatihan berbasis daring kepada para dosen selama satu bulan ke depan. Pelatihan ini tidak berbayar dan bersertifikat bagi yang menyelesaikan program secara tuntas.
"Kami dorong perguruan tinggi untuk melaksanakan pelatihan tersebut agar para dosen bisa lebih siap memanfaatkan teknologi untuk pembelajaran yang efisien dan efektif dari sisi biaya," kata dia.