REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gilead Sciences Inc sudah memulai studi tahap awal terapi antivirus Covid-19 remdesivir dalam bentuk sediaan yang bisa dihirup. Bila berhasil, remdesivir hirup ini akan ditujukan untuk penggunaan di luar rumah sakit.
Percobaan ini akan melibatkan sekitar 60 orang dewasa sehat Amerika Serikat berusia 18 hingga 45 tahun. Gilead mengatakan, obat ini akan ditujukan, khususnya untuk kasus-kasus Covid-19 yang tidak membutuhkan perawatan di rumah sakit.
Saat ini, remdesivir merupakan obat yang disetujui penggunaannya untuk kasus-kasus berat Covid-19 yang membutuhkan perawatan rumah sakit. Remdesivir diberikan pada pasien Covid-19 melalui intravena.
Sedangkan formulasi remdesivir hirup atau inhalasi yang sedang diujicobakan ini diberikan melalui nebulizer. Cara ini akan lebih mudah dilakukan oleh orang-orang di luar lingkup rumah sakit.