Rabu 15 Jul 2020 11:17 WIB

11 Aplikasi di Play Store Disusupi Malware Joker

Malware Joker menimbulkan masalah pada banyak perangkat di seluruh dunia.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Terinfeksi Malware. Ilustrasi
Foto: Mashable
Terinfeksi Malware. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, CALIFORNIA -- Masalah malware di Android bukan hal yang baru. Play Store tetap penuh dengan ancaman meskipun berbagai hal sudah dilakukan Google.

Bagian yang paling mengganggu mungkin adalah kenyataan pencipta malware yang sama berulangkali lolos dengan variasi berbeda. Mereka dengan cerdik beradaptasi dengan metode Google yang semakin canggih dalam memerangi aplikasi jahat.

Baca Juga

Menurut laporan Check Point, seperti yang dilansir dari Phone Arena, Selasa (14/7), Google tidak bisa mencegah ancaman tertentu dari Play Store. Peneliti perusahaan keamanan telah menemukan varian lain dari Joker. Joker digambarkan sebagai salah satu jenis malware yang paling menonjol untuk Android, menimbulkan masalah pada banyak perangkat di seluruh dunia.

Sebelas aplikasi ditemukan dan dinyatakan bersalah karena sejumlah kejahatan serius. Aplikasi itu telah dihapus dari Google Play pada akhir April. Tetapi bahayanya mungkin tidak hilangnya seluruhnya.

Contohnya dari berbagai kasus penggunaan antara lain, imagecmpress.android, contact.withme.text, hmvoice.friendsms, relax.relaxation.andoidsms, cheery.message.sendsms, peason.lovinglovemessage, file.recoverfiles, LPlocker.lockapps, remindme.alram, dan training.memorygame.

Jika pengguna memasang aplikasi apa pun yang cocok dengan salah satu dari deskripsi tersebut, mereka harus memeriksa tagihan ponsel dan kartu kredit untuk pembelian tanpa izin, terutama langganan. Itulah cara paling umum dari malware Joker untuk merugikan korbannya. Sayangnya mendapatkan uang tersebut kembali biasanya cukup sulit.

Yang bisa dan harus dilakukan adalah segera berhenti berlanggan dari layanan atau platform”premium” yang tidak dikenal. Yang lebih penting, hapus semua aplikasi yang mencurigakan dari smartphone sesegera mungkin. Pengguna juga dapat menghindari pelanggaran keamanan dengan menginstal solusi anti virus yang andal dan bisa mendeteksi ancaman tersebut.

Berhati-hatilah dengan apa yang diunduh, bahkan jika pengguna secara eksklusif menggunakan Play Store untuk itu. Waspadalah terhadap jenis informasi yang dapat diakses aplikasi, serta saldo kartu kredit. Jangan percaya pada siapa pun, terutama pengembang tanpa nama di balik aplikasi dengan skor ulasan buruk.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement