Ahad 19 Jul 2020 12:09 WIB

Kang Abik: Sapardi Djoko Damono Sosok yang Langka

Sapardi memberikan keteladanan dalam konsistensi menulis karya sastra. 

  Sapardi Djoko Damono melukis kaligrafi dan aksara Jawa pada pembukaan pameran lukisan dan puisi
Sapardi Djoko Damono melukis kaligrafi dan aksara Jawa pada pembukaan pameran lukisan dan puisi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Novelis Habiburrahman El-Shirazy mengemukakan, wafatnya sastrawan Sapardi Djoko Damono merupakan sebuah kehilangan besar.  “Indonesia kehilangan sastrawan besar,” kata Habiburrahman El-Shirazy dalam rilis  yang diterima Republika.co.id.

Ia menegaskan, Sapardi Djoko Damono merupakan sosok yang langka. "Selain sastrawan, Sapardi Djoko Damono adalah seorang akademisi dan kritikus sastra yang disegani. Dalam dunia sastra, sosok seperti beliau adalah langka. Semoga puluhan doktor sastra hasil didikan beliau mampu menjadi penerus beliau memajukan dunia sastra Indonesia,” ujarnya.

Menurut Kang Abik – panggilan akrabnya – banyak pelajaran dan inspirasi yang bisa dipetik dari sosok Sapardi. “Sapardi Djoko Damono adalah sastrawan yang memberikan keteladanan dalam konsistensi menulis karya sastra. Di usia senja, puisi-puisinya terus mengalir, seperti hujan yang terus turun, di bulan Juni sekalipun,” tuturnya.

Ia menambahkan, salah satu keistimewaan Sapardi Djoko Damono adalah, ia  menulis puisi dengan kata-kata sederhana yang mudah dipahami, namun tidak kehilangan estetika sastranya. “Maka puisi-puisinya begitu populer. Sumbangsih beliau dalam dunia kesusasteraan Indonesia sangat besar. Dunia kesusateraan Indonesia layak berduka atas wafatnya beliau,” papar sastrawan lulusan Al-Azhar Unversity Kairo, Mesir.

Sastrawan Indonesia, Prof Sapardi Djoko Damono dikabarkan meninggal dunia, Ahad (19/7) pukul 09.17 WIB. Sapardi meninggal dunia di Rumah Sakit Eka Hospital BSD, Tangerang Selatan. Sastrawan kelahiran Surakarta, 20 Maret 1940 itu meninggalkan setumpuk karya, dari mulai sajak, puisi, hingga novel. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement