Ahad 02 Aug 2020 21:33 WIB

Wisata Kemah Papandayan Jadi Favorit Saat Kemarau

Wisatawan lebih suka berkunjung ke Papandayan saat musim kemarau.

Wisata berkemah di Taman Wisata Alam Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan, terutama komunitas pecinta alam (Foto: ilustrasi berkemah)
Foto: ABCNews
Wisata berkemah di Taman Wisata Alam Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan, terutama komunitas pecinta alam (Foto: ilustrasi berkemah)

REPUBLIKA.CO.ID, GARUT -- Wisata berkemah di Taman Wisata Alam Gunung Papandayan di Kabupaten Garut, Jawa Barat, menjadi salah satu tujuan favorit wisatawan, terutama komunitas pecinta alam. Wisatawan lebih suka berkunjung saat musim kemarau untuk menikmati keindahan alam pegunungan saat siang maupun malam hari.

"Wisata berpetualang maupun berkemah ini masih menjadi unggulan, dalam artian setiap musim kemarau di bulan delapan (Agustus) didominasi pendaki," kata Manajer Operasional PT Alam Indah Lestari pengelola Taman Wisata Alam Gunung Papandayan, Dedi Sitepu di Papandayan, Garut, Ahad (2/8).

Baca Juga

Ia menuturkan, objek wisata alam Gunung Papandayan memiliki banyak tempat berwisata seperti kolam renang air panas, menara pandang, kawah bekas letusan gunung api, dan taman edelweis. Termasuk wisata kemah yang saat ini menjadi salah satu tujuan favorit pendaki.

Ia menyebutkan, ada beberapa lokasi yang menjadi tempat berkemah, di antaranya Pondok Saladah dan Gober Hood yang seringkali jadi tujuan pendaki profesional karena lokasinya cukup jauh. Sementara, bumi perkemahan untuk kalangan keluarga yang lokasinya dekat dari area parkir kendaraan.

"Jadi ada lokasi kemah seperti Pondok Saladah dan Gober Hood itu untuk yang suka mendaki, ada juga bumi perkemahan yang dikhususkan untuk pemula lokasinya dekat parkiran," kata Dedi.

Ia mengungkapkan, daya tarik berkemah di Gunung Papandayan di antaranya menikmati perjalanan melewati kawasan kawah, dan hutan mati yang terbentuk karena faktor alam bekas letusan gunung. Selain itu, lanjut dia, wisatawan yang berkemah pada musim kemarau dapat menikmati pemandangan alam yang memiliki ciri khas tersendiri, keindahan saat malam dan bisa melihat matahari terbit.

"Jadi tempat wisata kemah di Papandayan ini daya tariknya banyak, ada sunrise, hutan mati, dan padang edelweis," katanya.

Ia mengungkapkan, Taman Wisata Alam Gunung Papandayan baru dibuka pada awal Juni 2020 karena sebelumnya ditutup untuk umum dampak darurat wabah penyebaran COVID-19. Saat ini, kata dia, dengan menerapkan protokol kesehatan pencegahan COVID-19 telah terjadi peningkatan kunjungan wisatawan dari berbagai daerah Garut maupun luar kota seperti Bandung, Jakarta, dan kota sekitarnya.

"Untuk geliatnya kira-kira baru dua minggu ini ada peningkatan pengunjung, kebanyakan mereka wisata petualangan, berkemah yang dilakukan para anak-anak muda," katanya.

Pihaknya terus menerapkan protokol kesehatan bagi pengunjung maupun petugas seperti memakai masker, cek suhu tubuh dan menyediakan tempat cuci tangan di setiap tempat. "Protokol kesehatan kita laksanakan sesuai peraturan pemerintah, seperti menyediakan tempat cuci tangan, pakai masker, dan cek suhu tubuh di gerbang masuk," kata Dedi.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement