REPUBLIKA.CO.ID, MAMUJU -- Kantor Bea Cukai Parepare bersama Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Barat (Sulbar) dan Karantina Pertanian melepas ekspor cangkang sawit sebanyak 8.000 ton dari CV Anugrah Abadi dengan nilai Rp 8 miliar lebih di Pelabuhan Belang-Belang, Mamuju, beberapa waktu lalu.
Gubernur Sulbar Ali Baal Masdar mengungkapkan dengan adanya ekspor cangkang sawit perekonomian Sulbar terus tumbuh. "Kekayaan alam kita ini harus tetap kita jaga, tentunya penuh kerja keras dengan semua kerja sama yang baik," ujarnya dalam siaran pers.
Ali juga menyampaikan dengan adanya ekspor di Sulbar bisa mendorong masuknya investor untuk memajukan Sulbar kedepannya. "Inilah yang kita terus dorong agar daerah terus melakukan ekspor demi kemajuan ekonomi, sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani," ungkap Ali.
Kepala Kantor Bea Cukai Parepare, Nugroho Wigijarto menyampaikan bahwa Bea Cukai terus memberikan kemudahan kepada pelaku usaha untuk mendorong peningkatan ekspor, sebagai salah satu upaya meningkatkan laju pertumbuhan ekonomi.
“Kami akan terus fokus melayani industri lebih masif lagi, untuk meningkatkan investasi serta ekspor, sebagai upaya dalam rangka pemulihan ekonomi nasional pasca pandemi Covid-19,” ungkap Nugroho.
Ali juga berharap hal yang sama terhadap komoditas unggulan lain yang ada di Provinsi Sulbar. "Jadi bukan hanya cangkang sawit yang diekspor, tapi hasil pertanian lain juga seperti kelapa, pisang dan yang lainnya. Semoga ini terus didorong dan bekerjasama semua instansi yang ada di Sulbar," tandasnya.