REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu startup ritel Singapura, IUIGA, kini resmi hadir di Indonesia. Dengan target konsumen milenial, IUIGA menghadirkan barang-barang dengan harga terjangkau.
IUIGA bisa dikunjungi melalui website atau download aplikasinya di App Store dan Play Store. Jika dibandingkan dengan ritel konvensional, mereka mungkin bisa menaikkan harga 8-15 kali lipat dalam penjualannya.
“Kita hanya 1,6-2 kali lipat saja, jadi lebih murah jauh 90 persen,” ungkap Managing Director IUIGA Indonesia, William Firman, dalam konferensi pers virtual Launching IUIGA, Rabu (12/8).
IUIGA mengubah jalur distribusi yang biasa digunakan oleh ritel konvensional menjadi 'Direct to Customer'. Dengan menggunakan model distribusi Direct to Customer, IUIGA menghilangkan middle-man yang pada akhirnya mengurangi marjin dari harga barang.
Namun harga bukan segalanya jika tidak dibarengi dengan kualitas dan memperhatikan kebutuhan primer pelanggan di saat pandemik. IUIGA menggunakan model bisnis ODM (Original Design Manufacturer), yakni memungkinkan konsumen mendapatkan produk berkualitas dengan harga yang lebih terjangkau.
“Untuk kualitas, kita seleksi ketat pabrik-pabrik mana saja yang bisa kerja sama. Contoh, pabrik-pabrik yang punya pengalaman panjang, produk dan service, serta yang juga penting adalah kapasitas. Sampai saat ini ada 400 pabrik China yang kerja sama dengan kita,” kata William lagi.
Saat pandemi seperti ini, pelanggan pasti tidak bisa lagi memikirkan soal kebutuhan tersier. Pelanggan pasti akan lebih fokus memenuhi kebutuhan primer, sehingga IUIGA pun memilah produk yang sekiranya masuk dalam kebutuhan primer.