REPUBLIKA.CO.ID, GUYANA PRANCIS -- Roket Arianespace Ariane 5, yang membawa Mission Extension Vehicle-2 (MEV-2) keluar angkasa pada 31 Juli, ditempatkan dalam perjalanan ke satelit Intelsat untuk menunggu dorongan ke orbit yang lebih tinggi. Di sepanjang roket itu ada dua satelit untuk komunikasi broadband.
Dilansir dari Space, Ahad (16/8), peluncuran lepas landas dari Guiana Space Center dekat Kourou, Guyana Prancis pada pukul 19.04 waktu lokal, menandai peluncuran kelima tahun 2020. Ini merupakan jalan yang panjang untuk peluncurannya. Misi itu semula dijadwalkan pada 28 Juli, tetapi ditunda untuk pemeriksaan teknis tambahan yang diperlukan di bawah fairing dana sistem peluncuran ganda Ariane.
Cuaca buruk mencegah peluncuran berikutnya mencoba menambahkan penundaan beberapa menit ke peluncuran pada 15 Agustus. MEV-2 akan melanjutkan serangkaian misi layanan satelit untuk intelsat. Misa pertama, MEV-1 berhasil merapat dengan satelit pertama yang bersejarah.
Harapannya adalah memperbaiki dan mengisi bahan bakar satelit yang sudah tua akan menjadi usaha yang lebih murah daripada meluncurkan satelit pengganti ke luar angkasa. Dengan Intelsat 901 kembali ke layanan penuh pada April, menurut pernyataan Intelsat, perusahaan sekarang menunggu kesempatan kedua.
MEV-2 dikembangkan oleh anak perusahaan Northrop Grumman, SpaceLogistics LLC. MEV-2diharapkan dapat bertemu dan berlabuh dengan satelit Intelsat 1002/IS-1002 sekitar awal 2021. Pesawat ruang angkasaa itu akan menggunakan pendorong dan pasokan bahan bakarnya sendiri untuk mengontrol orbit sateli IS-1002, kata Arianespace dalam pernyataan 8 Juli. MEV-2 akan emngembalikan satelit ke orbit geostasioner. Jika semua berjalan sesuai rencana, MEV-2 kemudian akan dilepaskan dari satelit Intelsat untuk persiapan misi di masa depan.
Pada roket Ariane 5 juga meluncurkan satelit Galaxy 30 untuk Intelsat sebagai bagian dari upaya yang lebih besar untuk menggantikan satelit Galaxy Amerika Utara yang sudah tua untuk layanan siaran. Galaxy 30 dan satelit lain dari grupnya akan menyediakan layanan, seperti siaran definisi ultra tinggi, layanan over the top untuk memungkinkan konsumen melakukan streaming layanan lain untuk broadband, seluer dan perusahaan.
Selain itu, kata Badan Antariksa Eropa bulan ini, penerbangan uji coba roket penerus Ariane 5, yang disebut Ariane 6 akan ditunda hingga setidaknya 2021 karena pandemi.
“Meskipun kami tahu penerbangan perdananya tidak akan dilakukan sebelum semester kedua 2021, kami tidak dapat menghitung penundaan secara tepat dana mi tidak dapat membeerikan tanggalan peluncuran yang tepat,” kata Daniel Neuenschwander, direktur transportasi luar angkasa ESA, diterjemahkan komentar yang disediakan agensi pada acara pers 9 Juli yang diliput oleh SpaceNews.
Pejabat ESA menambahkan mereka berrharap mendapatkan kejelasan lebih lanjut tentang tanggal peluncuran dalam beberapa bulan. Sisi lain, sateit buatan Maxar BSAT-4b juga terbang ke luar angkasa untuk Sistem Satelit Penyiaran Jepang Corp. Satelit tersebut akan digunakan untuk layanan langsung ke rumah dan akan berfungsi sebagai cadangan untuk satelit definisi ultra-tinggi lainnya yang diluncurkan pada 2017, bernama BSAT-4a.