REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Food and Drugs Administration (FDA) mengizinkan penggunaan tes Covid-19 yang menggunakan air liur. Tes baru ini bisa memberikan hasil dalam waktu singkat, murah, tidak invasif, dan sederhana.
Tes bernama SalivaDirect ini hanya membutuhkan tiga jam saja untuk memberikan hasil. Selain itu, SalivaDirect juga tidak membutuhkan komponen pengujian khusus yang sulit ditemukan di masa pandemi.
"SalivaDirect merupakan inovasi tes pengubah keadaan yang akan menurunkan kebutuhan akan bahan-bahan pengetesan yang langka," jelas asisten sekretaris bidang kesehatan dan koordinator pengetesan Covid di Amerika Serikat Adm Brett P Giroir, seperti dilansir Live Science, Rabu (19/8).
SalivaDirect dikembangkan oleh peneliti dari Yale School of Public Health. Belum lama ini, pengetesan dengan SalivaDirect sudah dilakukan kepada pemain dan pegawai NBA untuk menentukan efektivitasnya.
Berbeda dengan tes swab hidung yang perlu memasukkan swab khusus jauh ke dalam hidung, orang-orang yang menjalani tes denagn SalivaDirect cukup membuang ludah ke dalam sebuah wadah. Cara ini tentu lebih tidak invasif dan lebih tidak memberikan rasa sakit.
Tak hanya itu, pengumpulan sampel air liur ini tak membutuhkan wadah khusus. FDA mengatakan sampel air liur bisa ditampung dalam wadah apa pun yang steril.
"Kami menyederhanakan tes sehingga tes ini hanya membutuhkan biaya beberapa dolar saja," pungkas Asisten Profesor Bidang Epidemiologi dari Yale School of Public Health Nathan Grubaugh.
Grubaugh menilai laboratorium-laboratorium hanya akan membutuhkan biaya sekitar 10 dolar AS per sampel. Dengan tes yang lebih mudah dan sederhana, tes Covid-19 dapat dilakukan dengan lebih luas sehingga pandemi bisa terkendali.
"(Terkendali) bahkan sebelum ada vaksin," tukas Grubaugh.
Sejauh ini, berbagai studi menunjukkan bahwa akurasi SalivaDirect setara dengan tes swab hidung. Studi awal SalivaDirect telah dipublikasi dalam server pracetak medRxiv.
Pihak Yale School of Public Health menekankan abhwa mereka tidak berencana untuk memperdagangkan tes ini. Akan tetapi, Yale School of Public Health akan menyediakan instruksi untuk melakukan pengetesan sebagai protokol "sumber terbuka".
Artinya, laboratorium-laboratorium yang sudah dipilih dapat mengikuti protokol dari Yale untuk melakukan tes sendiri. Untuk melakukan pengetesan sendiri, laboratorium bisa menggunakan komponen-komponen komersil yang saat ini sudah tersedia, seperti reagen kimia umum.
Keunggulan lain dari SalivaDirect adalah tidak melakukan tahap pengetesan bernama nucleic acid extraction. Tahap pengetesan ini dilakukan oleh metode-metode pengetesan Covid-19 lain.
Tahap pengetesan ini membutuhkan kit ekstraksi khusus yang belakangan ini persediaannya sudah terbatas. Oleh karena itu, pengetesan Covid-19 yang bisa dilakukan tanpa melalui tahap ini akan sangat membantu.
FDA memberikan izin kepada SalivaDirect pada 15 Agustus 2020. Ini merupakan tes air liur untuk Covid-19 kelima yang sudah menerima izin dari FDA. Akan tetapi, pengetesan Covid-19 dengan air liur yang sudah ada sebelumnya membutuhkan wadah khusus untuk menampung sampel.