REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menekankankan keberadaan pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) membuat detak jantung perekonomian Indonesia tetap terjaga ditengah pandemi Covid-19. Walaupun pertumbuhan ekonomi pada kuartal II minus 5,32 persen, tak membuat perekonomian Indonesia collapse. Kerja keras tetap diperlukan, agar pada kuartal III nanti pertumbuhan ekonomi bisa kembali bangkit.
"Keberadan Pak Dede asal Tegal sebagai penjual ketupat sayur, Pak Rokiman asal Cirebon sebagai penjual rokok dan minuman, dan Pak Heri asal Majalengka sebagai penjual ketoprak, adalah bagian dari ekosistem UMKM yang menopang perekonomian nasional. Sempat merugi beberapa bulan akibat pandemi Covid-19, tak membuat semangat mereka surut. Semangat pantang menyerah seperti inilah yang perlu tetap dikobarkan dalam setiap diri anak bangsa, sehingga kita bisa melalui pandemi Covid-19 dengan baik," ujar Bamsoet usai bertemu ketiga pedagang tersebut di kawasan Simprug Golf Senayan, Jakarta, Sabtu (22/8/20).
Mantan Ketua DPR RI ini menegaskan, kehadiran pandemi Covid-19 telah membuka mata semua pihak bahwa keberadaan UMKM seperti Dede, Rokiman dan Heri tersebut tak boleh disepelekan. Para pemerintah daerah seharusnya bisa memfasilitasi pemberian tempat berjualan yang layak kepada para pelaku UMKM, sehingga mereka bisa nyaman berjualan tanpa takut digusur Satpol PP.
"Dengan memiliki tempat yang layak dan permanen, mereka juga bisa mendapatkan pelanggan tetap. Tak perlu khawatir direlokasi sebagaimana pernah menimpa Pak Dede, Pak Rokiman, dan Pak Heri yang harus direlokasi dari kawasan Senayan akibat perhelatan Asian Games 2018. Pemerintah daerah harus menyadari bahwa pelaku usaha UMKM adalah pahlawan ekonomi, bukan musuh yang harus dikejar bermodalkan pentungan Satpol PP," tegas Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini memaparkan, sekitar 116,9 juta penduduk atau setara 97 persen dari jumlah tenaga kerja nasional bekerja pada 64,19 juta unit UMKM. Karenanya, pemerintah sangat tepat mengalokasikan Rp 123,46 trilun untuk UMKM, dari dana Rp 695,2 triliun Pemulihan Ekonomi Nasional. Menyelamatkan UMKM adalah bagian dari menyelamatkan ekonomi nasional.
"Selain mengalokasikan anggaran bantuan, pemerintah pusat juga perlu mendorong pemerintah daerah untuk menjadikan pelaku UMKM sebagai sahabat. Karena pada dasarnya pelaku UMKM adalah orang-orang tangguh yang pantang menyerah. Bahkan seringkali mereka tak terlalu bergantung pada bantuan uang dari negara. Mereka hanya perlu tempat yang aman, nyaman, dan layak untuk berjualan," kata Bamsoet.