REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- MGM Resorts International memutuskan untuk melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 18 ribu karyawannnya di Amerika Serikat (AS) yang telah cuti selama pandemi Covid-19. Pada Jumat, MGM telah mengirim surat kepada karyawan ihwal keputusan PHK tersebut.
Sejauh ini, Empire City MGM masih belum beroperasidi negara bagian New York, seperti halnya Park MGM di Las Vegas. Jaringan wisata MGM anjlok lantaran penurunan pariwisata, pembatasan kapasitas, antusias acara olahraga berkurang, dan menurunnya pertemuan bisnis atau grup.
Dalam surat perpisahan kepada karyawan, CEO Bill Hornbuckle mengatakan bahwa PHK adalah keputusan berat baginya. Apalagi di awal tahun 2020, perusahaan mempekerjakan 70 ribu karyawan di AS.
"Tidak ada yang lebih menyakitkan bagi saya selain menyampaikan berita seperti ini," tulis Hornbuckle seperti dikutip dari CNBC, Sabtu (29/8).
"Inti dari perusahaan ini adalah karyawan dan layanan kelas dunia yang Anda berikan. Ketahuilah bahwa manajemen bekerja sepanjang waktu untuk menemukan cara untuk mengembangkan bisnis di masa pandemi," kata dia.
Namun demikian, perusahaan mengatakan akan memperpanjang tunjangan kesehatan bagi karyawan yang cuti hingga 30 September. Undang-undang federal mengharuskan agar karyawan di PHK jika mereka cuti lebih dari enam bulan. 31 Agustus menandai enam bulan pemutusan administratif untuk karyawan MGM yang cuti.