REPUBLIKA.CO.ID, SUKOHARJO--Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) meluncurkan program studi (prodi) baru, yakni Ilmu Pendidikan untuk Program Doktor. UMS menjadi Perguruan Tinggi Swasta (PTS) pertama di Jawa Tengah yang memiliki Prodi Ilmu Pendidikan jenjang S3. Selain itu, Prodi Doktor Ilmu Pendidikan tersebut juga menjadi yang pertama di lingkungan Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM).
Peluncuran Prodi S3 Ilmu Pendidikan dilaksanakan di Auditorium Moh Djazman kampus UMS dan disiarkan langsung melalui kanal YouTube TV UMS, Senin (7/9). Dalam acara tersebut, Ketua LLDIKTI Wilayah VI Jawa Tengah, DYP Sugiharto, menyerahkan Surat Keputusan (SK) izin Operasional dari Kemendikbud RI Nomor 760/M/2020 kepada Rektor UMS, Sofyan Anif.
Sofyan Anif mengatakan, saat ini UMS telah memiliki tiga prodi jenjang doktoral, yakni Ilmu Hukum, Pendidikan Agama Islam (PAI), serta Prodi Ilmu Pendidikan.
"Rencana S3 Pendidikan ini sebetulnya sudah agak lama, sejak saya jadi Dekan punya obsesi UMS harus punya S3 yang memberi muatan kompetensi berbeda dengan S3 pendidikan yang lain," kata Sofyan Anif kepada wartawan di acara tersebut.
Pengajuan prodi tersebut sudah dilakukan sejak lima tahun lalu. Dengan bertambahnya prodi pendidikan tersebut, maka UMS genap memiliki 60 Program Studi dari 12 fakultas.
Sofyan Anif menyatakan, latar belakang UMS mendirikan Prodi S3 Ilmu Pendidikan karena melihat problem yang dihadapi lembaga pendidikan di Indonesia semakin kompleks, tidak hanya sekadar rendahnya kompetensi para guru. Padahal, perguruan tinggi di Indonesia telah melakukan upaya pengembangan untuk kualitas pendidikan yang baik tetapi sekolah-sekolah dan perguruan tinggi di luar negeri standarnya semakin tinggi.
"Maka kami memberikan penguatan kompetensi kepada alumni S3 supaya mempunyai wawasan tentang pendidikan secara global. Selama ini banyak S3 di perguruan tinggi negeri memberikan wawasan pendidikan Indonesia tidak global. Kalau lulusan UMS sudah punya wawasan global maka bicara tentang industri 5.0 dan pembelajaran daring sudah familier," paparnya.
Pendaftaran mahasiswa baru Prodi Doktor Pendidikan mulai dibuka pada hari peluncuran tersebut. Kuota yang disediakan maksimal 10 orang. Para pendaftar akan mendapatkan kemampuan teknologi informasi (IT). UMS menargetkan lulusan Doktor Ilmu Pendidikan yang mempunyai wawasan pendidikan global.
Ketua Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) wilayah VI, DYP Sugiharto, membenarkan ihwal UMS menjadi PTS pertama di Jawa Tengah yang memiliki Prodi Pendidikan program doktor sekaligus menjadi PTS kedua di Indonesia yang memiliki prodi tersebut. Menurut DYP Sugiharto menuturkan, prodi S3 Pendidikan sangat strategis.
"Prodi ini nomenklaturnya langsung berupa pohon ilmunya, bukan cabangnya. Maka disiapkan cabang-cabang yang namanya konsentrasi. Saya memberi masukan, konsentrasinya nanti salah satunya adalah Manajemen Pendidikan Tinggi. Kalau yang lainnya masih makro yakni manajemen pendidikan," terangnya.
Sementara itu, Ketua Mejelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Lincolin Arsyad, menyatakan bangga dengan langkah UMS mendirikan Prodi S3 Pendidikan. "Ini pertama kali Perguruan Tinggi Muhammadiyah dan Aisyiyah se-Indonesia memiliki izin mendirikan Prodi Pendidikan program doktor. Ini sangat membanggakan" ujar Lincolin.
Lincolin mengaku kerap mendengar cerita dari para pengelola perguruan tinggi di lingkungan Muhammadiyah, jika UMS sering dijadikan tempat untuk belajar para pengelola perguruan tinggi lain di lingkungan Muhammadiyah. Lincolin berharap, ke depan UMS bisa membuka Prodi Ilmu Ekonomi Program Doktor.