Selasa 12 Aug 2025 20:55 WIB

Perkuat Transformasi Digital di PTMA, Muhammadiyah Jalin Kolaborasi dengan Google

Kerja sama ini diharapkan mampu mendorong digitalisasi riset di lingkungan PTMA.

Jajaran Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan sejumlah wakil PTMA menyambangi kantor Google Indonesia di Jakarta, Jumat (1/8/2025).
Foto: muhammadiyah
Jajaran Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah dan sejumlah wakil PTMA menyambangi kantor Google Indonesia di Jakarta, Jumat (1/8/2025).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Muhammadiyah bekerja sama dengan Google Indonesia dalam bidang pendidikan tinggi. Menurut Ketua Majelis Pendidikan Tinggi Penelitian dan Pengembangan (Diktilitbang) Pimpinan Pusat Muhammadiyah Prof Bambang Setiaji, kerja sama ini penting untuk memperkuat transformasi digital di lingkungan perguruan tinggi Muhammadiyah-'Aisyiyah (PTMA).

Selain itu, lanjutnya, Persyarikatan berharap kerja sama ini mampu mendorong digitalisasi riset di lingkungan PTMA. Ini mencakup peningkatan kapasitas dosen, mahasiswa, dan institusi, sehingga ekosistem akademik lebih adaptif terhadap perkembangan teknologi.

Baca Juga

“Kita memasuki era di mana riset tidak lagi bisa lepas dari teknologi. Pemanfaatan artificial intelligence (AI), manajemen data yang aman, hingga kolaborasi digital adalah kunci kemajuan perguruan tinggi kita,” ujar Prof Bambang Setiaji, dikutip dari pernyataan tertulis, Selasa (12/8/2025).

Dalam pertemuan yang dilakukan pada Jumat (1/8/2025) lalu di Kantor Google Indonesia, Jakarta, Majelis Diktilitbang Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah membawa serta representasi dari sejumlah PTMA. Di antaranya adalah Universitas Muhammadiyah Buton, Gombong, Gresik, Kalimantan Timur, Palembang, Palu, dan Pekajangan Pekalongan. Kemudian, ada perwakilan dari Universitas Muhammadiyah Prof Dr HAMKA, Sidenreng Rappang, Sorong, Sukabumi, Sumatera Utara, Tasikmalaya, Tangerang, dan ITB Muhammadiyah Bali.

Acara dilanjutkan dengan sesi workshop serta pemaparan yang disampaikan tim Google Indonesia. Menurut Program Manager Google Indonesia Pandu Nugroho, adaptasi teknologi mesti dilakukan para dosen dan mahasiswa pada masa kini.

Menurutnya, AI akan menjadi kebutuhan dasar di masa depan, termasuk dalam penyusunan jurnal, riset, hingga simulasi wawancara kerja. Pandu mengatakan, sivitas akademika saat ini perlu pula mempelajari fitur-fitur teknologi, termasuk pemanfaatan prompting yang tepat di AI untuk memudahkan pekerjaan.

“Semakin detail dan panjang prompt yang diberikan, semakin berkualitas pula output yang dihasilkan,” jelas Pandu.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement