Senin 07 Sep 2020 19:10 WIB

Lab FK Unand Rekor Periksa 4.650 Sampel Swab Sehari

Jumlah 4.650 spesimen per hari hampir 20 persen dari total testing harian nasional.

Rep: Febrian Fachri/ Red: Dwi Murdaningsih
Petugas kesehatan menyimpan sampel lendir saat tes usap (swab tes). ilustrasi
Foto: ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Petugas kesehatan menyimpan sampel lendir saat tes usap (swab tes). ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG- Laboratorium Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi (PDRPI) Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Andalas mencatatkan rekor pemeriksaan sampel swab dalam satu hari. Mereka mencatatkan pemeriksaan sebanyak 4.650 sampel swab dalam sehari.

"Tim dari Pusat Diagnostik dan Riset Penyakit Infeksi telah membuat rekor baru testing sebanyak 4.650 spesimen per hari atau hampir 20 persen dari total testing harian nasional,” kata Kepala Lab FK Unand Andani Eka Putra, Senin (7/9).

Baca Juga

Rekor ini pecah ketika pemeriksaan sampel yang dilakukan Lab Unand dari Ahad (6/9) kemarin sampai dini hari tadi. Dari sampel yang diperiksa itu, Lab Unand mengonfirmasi temuan 51 orang positif dan 42 orang dinyatakan sembuh.

Andani menyebut angka positif itu berarti positify rate di Sumbar kini 1,1 persen. Andani menyebut pemeriksaan spesimen dalam skala besar ini merupakan bentuk pengabdian tim lab untuk masyarakat. Sebab, pemeriksaan sampel swab termasuk salah satu upaya pemutusan mata rantai penularan virus corona jenis baru ini.

Andani berterima kasih kepada seluruh rumah sakit dan Puskesmas yang rutin mengirimkan sampel. Begitu juga dengan gugus tugas yang gencar melakukan tracking terhadap orang-orang yang terlibat kontak dengan pasien terkonfirmasi positif.

“Terima kasih untuk pak gubernur dan segenap bupati dan walikota se Sumbar dan seluruh pihak atas dukungannnya. Terima kasih juga untuk BNPB yang merupakan pendukung utama logistik PDRPI FK Unand,” ujarnya

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Apa yang paling menarik bagi Anda tentang Singapura?

1 of 7
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement