Friday, 13 Jumadil Awwal 1446 / 15 November 2024

Friday, 13 Jumadil Awwal 1446 / 15 November 2024

Ketua MPR Luncurkan Bamsoet Channel dan Podcast Ngompol

Jumat 11 Sep 2020 10:34 WIB

Red: Ichsan Emrald Alamsyah

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meluncurkan kanal youtube Bamsoet Channel sekaligus podcast Ngompol (Ngomong Politik), sebagai ikhtiar dirinya menarik minat generasi Z dan milenial untuk peduli terhadap berbagai persoalan kebangsaan. Khususnya, guna melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam pergaulan hidup sehari-hari.

Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meluncurkan kanal youtube Bamsoet Channel sekaligus podcast Ngompol (Ngomong Politik), sebagai ikhtiar dirinya menarik minat generasi Z dan milenial untuk peduli terhadap berbagai persoalan kebangsaan. Khususnya, guna melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam pergaulan hidup sehari-hari.

Foto: MPR
Peluncuran podcast Bamsoet dalam upaya menarik generasi Z peduli persoalan kebangsaan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo meluncurkan kanal youtube Bamsoet Channel sekaligus podcast Ngompol (Ngomong Politik), sebagai ikhtiar dirinya menarik minat generasi Z dan milenial untuk peduli terhadap berbagai persoalan kebangsaan. Khususnya, guna melestarikan nilai-nilai Pancasila dalam pergaulan hidup sehari-hari. 

Sejumlah selebritis dan youtuber sudah diajak kerjasama membuat konten kebangsaan. Antara lain Rafi Ahmad, Atta Halilintar, Ari Lasso, Baim Wong, Ayu Ting Ting, Andre Taulany, Gading Marten, Danny Cagur, Irfan Hakim, hingga Deddy Corbuzier.

Peluncuran dilakukan bersamaan dengan syukuran ulang tahun Bamsoet yang ke-58. Sekaligus peluncuran dua buah buku, 'Jurus 4 Pilar' dan 'Solusi Jalan Tengah', serta peluncuran lembaga think tank Bamsoet Center.

"Riset We Are Social bersama Hootsuite dalam Digital 2020 melaporkan penetrasi internet di Indonesia mencapai 175,4 juta pengguna internet atau sekitar 64 persen dari total populasi penduduk. Youtube menempati peringkat pertama sebagai platform yang sering dikunjungi, yakni sebesar 88 persen," ujar Bamsoet dalam peluncuran akun youtube Bamsoet Channel dan Podcast Ngompol, di Jakarta, Kamis (10/9).

Turut hadir secara terbatas dalam peluncuran buku Bamsoet antara lain, Duta Besar Indonesia untuk Bosnia Herzegovina H.E Roem Kono, Ketua BPK RI Agung Firman Sampurna, Ketua Mahkamah Konstitusi Anwar Usman, Wakil Ketua MPR RI Ahmad Basarah, Arsul Sani, Fadel Muhammad, Zulkifli Hasan dan Lestari Moerdijat, Wakil Ketua DPR RI Aziz Syamsuddin, Wakil Ketua DPD RI Sultan Najamudin, Ketua Komite II DPD RI Yorrys Raweyai, Anggota Fraksi PDIP Masinton Pasaribu, Anggota Fraksi PKS DPR RI Aboe Bakar Al Habsyi, Anggota Fraksi Partai Golkar DPR RI Darul Siska dan Robert Kardinal, Muhammad Misbakhun, Sestama BIN Komjen Pol Bambang Sunar Wibowo, Direktur Utama Balai Pustaka Achmad Fachrodji, Mantan Wakapolri Nanan Soekarna, Pendiri ESQ Leadership Center Ary Ginanjar Agustian, Duta Besar Maroko untuk Indonesia Mr. Quedia, Ketua Umum SOKSI Ahmadi Noor Supit, serta Ketua Dewan Pembina SOKSI Bobby Suhardiman dan Wartawan Senior Wina Armada.

Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, penelitian Dailysocial pada tahun 2018 memperlihatkan pendengar podcast di Indonesia sebesar 42,12 persennya adalah kalangan muda berusia 20-25 tahun. Menunjukan bahwa kalangan muda tak hanya suka konten visual seperti youtube, melainkan juga menyukai konten audio dengan beragam topik pembicaraan yang disiarkan melalui platform podcast.

"Badan Pusat Statistik mencatat jumlah pemuda Indonesia rentang usia 16-30 tahun diperkirakan mencapai lebih dari 64 juta jiwa. Di tahun 2030-2040, diperkirakan Indonesia mengalami puncak bonus demografi dengan jumlah penduduk usia produktif berusia 15-64 tahun mencapai sekitar 190 juta. Para siswa yang kini sedang menempuh pendidikan di SD, SMP, SMA/sederajat, maupun mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan di berbagai perguruan tinggi, yang sedang asyik berselancar di youtube maupun podcast, merupakan bagian dari bonus demografi tersebut," papar Bamsoet.

Kepala Badan Bela Negara FKPPI ini menambahkan, jika tak dibekali dengan paham kebangsaan sejak dini, mereka bukannya akan menjadi berkah bagi bonus demografi. Tetapi, malah menjadi bencana demografi. Generasi Z dan milenial punya dunianya sendiri, tak bisa disamakan seperti generasi sebelumnya. 

"Mereka tak bisa dipaksa mengikuti sesuatu. Tugas kitalah yang senior untuk masuk ke dunia mereka. Memahami mereka lebih dalam, agar bisa menariknya ke minat persoalan kebangsaan. Atas dasar itulah saya hadirkan youtube Bamsoet Channel dan podcast Ngompol (Ngomong Politik)," pungkas Bamsoet.

  • Komentar 0

Dapatkan Update Berita Republika

BERITA LAINNYA

 
 
 
Terpopuler