Rabu 16 Sep 2020 18:38 WIB

'Pencegahan Happy Hypoxia Dapat Dideteksi Sejak Dini'

Pencegahan dengan mengonsumsi produk kesehatan yang meningkatkan daya tahan tubuh.

Dokter berbincang dengan pasien anak berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala) Covid-19 (ilustrasi).
Foto: ANTARA /Destyan Sujarwoko
Dokter berbincang dengan pasien anak berstatus OTG (Orang Tanpa Gejala) Covid-19 (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pandemi Covid-19 masih menjadi perbincangan dunia. Berdasarkan data Worldometers, hingga hari ini data total kasus Covid-19 di dunia mencapai kisaran 29,7 juta kasus. Di Indonesia, kasus penularan Covid-19 kembali bertambah mencapai di atas 3.500 kasus.  

Berbagai cara telah dilakukan pemerintah dan gugus kesehatan untuk mengurangi angka kenaikan Covid-19 di Indonesia, mulai dari Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sampai imbauan protokol kesehatan. Namun, berbagai upaya tersebut belum cukup menumbuhkan rasa kesadaran masyarakat saat ini. 

Masih terdapat masyarakat yang tidak mematuhi protokol kesehatan, tidak memakai masker, serta tidak menjaga jarak minimal 2 meter yang membuat penularan Covid-19 ini semakin meningkat. 

Baru-baru ini sedang ramai dibicarakan mengenai penularan Covid-19 tanpa gejala Happy Hypoxia pada beberapa pasien positif Covid-19 atau Orang Tanpa Gejala (OTG). Happy Hypoxia adalah kondisi di mana pasien tidak merasakan gejala apa pun. Namun, kadar oksigen di dalam pasien tersebut sangat rendah. Penurunan kadar oksigen di dalam darah ini yang menyebabkan organ-organ tubuh tidak berfungsi secara normal.

Pencegahan Happy Hypoxia ini dapat dideteksi sejak dini dengan mengukur kadar oksigen di fasilitas layanan kesehatan terdekat. Kita juga bisa melakukannya secara mandiri yaitu dengan alat pulse Oximeter yang mampu mengukur kadar oksigen di dalam tubuh kita. 

Selain itu, pencegahan yang dapat dilakukan bisa dengan mengonsumsi produk kesehatan yang dapat meningkatkan daya tahan tubuh serta memaksimalkan kadar oksigen dalam darah. Sejumlah pasien yang terkena Hypoxia menuturkan telah mengonsumsi Fufang Ejiao Jiang untuk melawan Hypoxia. 

"Fufang Ejiao Jiang merupakan obat tradisional Tiongkok diproduksi oleh Dong E Ejiao Co. Ltd terbukti efektif meningkatkan kemampuan darah menghantarkan oksigen, meningkatkan stamina dan kekebalan tubuh, serta khasiatnya yang mampu meningkatkan jumlah trombosit membuatnya terkenal sebagai obat DBD di Indonesia," kata South East Asia Sales Manager Dong E Ejiao, Wang Ruquan, dalam siaran persnya, Rabu (16/9).

Pasien juga menyatakan, setelah mengonsumsi obat tersebut merasakan perbaikan kondisi pada pernapasan. Kapasitas vital paru-paru pasien yang meningkat menandakan adanya perbaikan fungsi pada pernafasan. Sehingga hal ini memunculkan dugaan, bahwa Fufang Ejiao Jiang memiliki efek memperkuat daya tahan tubuh serta melawan Hypoxsia.

Wang menuturkan, infeksi pada paru-paru yang disebabkan oleh virus Covid-19 ini menyebabkan fungsi paru-paru menurun sehingga kadar oksigen dalam darah pun juga menurun. 

"Fufang Ejiao Jiang yang memiliki kandungan Panax Ginseng Radix yang berkhasiat menyegarkan Qi (energi/daya tahan tubuh), terutama Qi paru-paru yang secara efektif dapat memperbaiki sesak nafas, serta efektif dalam meningkatkan sel darah merah, hemoglobin, dan hematokrit pada tubuh sehingga mampu meningkatkan kemampuan darah menghantarkan oksigen. Hal ini juga dapat membuktikan Fufang Ejiao Jiang dapat meningkatkan toleransi hipoksia sampai tingkat tertentu," katanya menambahkan.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement