Rabu 16 Sep 2020 21:28 WIB

Kemendikbud: Dukungan Pemda Buat Vokasi Naik Kelas

Pendidikan vokasi berhasil jika SMK punya sistem keterserapan yang baik bagi lulusan.

Red: Ratna Puspita
Siswa SMK. Pendidikan vokasi dianggap berhasil jika SMK sudah memiliki sistem keterserapan yang baik bagi lulusannya. Hal itu ditandai dengan keterampilan lulusan sekolah yang menarik perhatian industri.
Foto: Antara/Harviyan Perdana Putra
Siswa SMK. Pendidikan vokasi dianggap berhasil jika SMK sudah memiliki sistem keterserapan yang baik bagi lulusannya. Hal itu ditandai dengan keterampilan lulusan sekolah yang menarik perhatian industri.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Wikan Sakarinto menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemerintah Provinsi Jawa Tengah. Ia menilai Pemprov Jateng turut mempercepat implementasi link and matchantara dunia pendidikan dengan dunia industri dan dunia kerja (IDUKA).

"Jika dukungan terhadap pendidikan vokasi dilakukan seluruh pemerintah provinsi/kabupaten/kota di Indonesia, hal itu akan membuat pendidikan vokasi naik kelas. Tak saja dari sisi kualitas, tetapi juga citra lulusan SMK di dunia kerja," ujar Wikan dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (16/9).

Baca Juga

Pendidikan vokasi dianggap berhasil jika SMK sudah memiliki sistem keterserapan yang baik bagi lulusannya. Hal itu ditandai dengan keterampilan lulusan sekolah yang menarik perhatian industri. 

Menurut Wikan program yang dibangun di KIK selaras dengan strategi dasar link and match, yang dilakukan bersama oleh satuan pendidikan vokasi dengan IDUKA. Adapun strategi tersebut mencakup sinkronisasi kurikulum, kehadiran guru/dosen tamu dari kalangan pakar/industri minimal 50 jam/prodi/semester, ketersediaan program magang/prakerin minimal 1 semester di IDUKA, serta adanya uji kompetensi/sertifikasi kompetensi bagi seluruh lulusan vokasi, dan bagi guru dan dosen vokasi.