REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Masalah penanganan Covid-19 dan perubahan cuaca ekstrem masih menjadi persoalan besar yang menyedot perhatian pimpinan MPR RI, Bambang Soesatyo. Berikut penjelasannya.
1. Berdasarkan data Satgas Penanganan Covid-19, kluster penularan terbesar di DKI berasal dari pasien fasilitas kesehatan (faskes), yakni sebesar 63 persen dari total kasus di Ibu Kota, respon Ketua MPR RI:
A. Mendorong petugas kesehatan yang di faskes untuk lebih mengetatkan penerapan protokol kesehatan dan Satgas Penanganan Covid-19 segera mengevaluasi aturan yang berlaku di setiap faskes agar dapat memotong rantai penyebaran Covid-19 yang berasal dari fasilitas kesehatan.
B. Mendorong pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bersama Satgas Penanganan Covid-19 segera mencari solusi bersama untuk memutus rantai penularan Covid-19 yang terjadi di faskes, dengan mengoptimalkan fungsi rumah sakit darurat baik di pusat maupun daerah yang digunakan khusus untuk menangani pasien Covid-19, sehingga dapat meninimalisir hingga mencegah pasien non Covid-19 terpapar virus Covid-19 ketika datang ke fasilitas kesehatan (rumah sakit, klinik atau laboratorium).
C. Mendorong pemerintah pusat dan pemerintah daerah bersinergi dalam menekan angka kasus Covid-19 di Indonesia, khususnya dalam memutus rantai penularan Covid-19 di setiap kluster penyebaran yakni kluster faskes, kluster industri, kluster pasar tradisional, kluster keluarga, hingga kluster perkantoran dengan meningkatkan dan mengoptimalkan tracing, testing dan treatment sebagai upaya serius pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19 di Indonesia.
D. Mengimbau masyarakat, khususnya yang datang ke faskes, baik rumah sakit, puskesmas maupun laboratorium agar tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 dan berusaha untuk menjaga jarak maupun tidak berlama-lama didalam faskes, guna mencegah terpapar virus Covid-19 yang berasal dari pasien Covid-19.
2. Ribuan desa di Indonesia rentan terdampak perubahan iklim dikarenakan belum memiliki atau menerapkan upaya adaptasi dan mitigasi yang baik, respon Ketua MPR RI:
A. Mendorong pemerintah meningkatkan upaya adaptasi dan mitigasi perubahan iklim kepada masyarakat, dikarenakan perubahan iklim dapat memicu terjadinya cuaca ekstrem yang dapat berdampak pada terjadinya bencana.
B. Mendorong pemerintah, dalam hal ini Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan/KLHK, untuk melibatkan tokoh masyarakat dan tokoh adat dalam rangka meningkatkan kapasitas masyarakat akan adaptasi dan mitigasi perubahan iklim, sehingga dapat mendorong dan memperkuat ketahanan masyarakat dalam menghadapi perubahan iklim dan menurunkan gas emisi rumah kaca.
C. Mendorong pemerintah agar mengedukasi masyarakat dengan meningkatkan literasi perubahan iklim dengan cara penyampaian informasi yang mudah dipahami masyarakat, sehingga masyarakat dapat melaksanakan secara optimal tata cara menghadapi perubahan iklim, disamping masyarakat memahami pengelolaan sampah, penggunaan energi baru terbarukan, budidaya pertanian yang rendah emisi, peningkatan tutupan vegetasi, dan pencegahan hingga pengendalian kebakaran hutan dan lahan/karhutla.
D. Mendorong pemerintah mengoptimalkan program kampung iklim di tingkat desa dan kelurahan, tidak hanya tersentris di pulau Jawa saja, namun berfokus kepada seluruh wilayah di Indonesia, terutama yang rentan terhadap dampak perubahan iklim.