REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua MPR RI Bambang Soesatyo bersama Persatuan Artis Film Indonesia '56 (PARFI '56) melalui 'Gerakan Bangkit Bersama Pekerja Seni' menyalurkan bantuan modal usaha kepada 21 pekerja seni yang menggeluti usaha UMKM. Akibat pandemi Covid-19, banyak pekerja seni yang kehilangan pendapatan, sehingga beralih menekuni UMKM. Antara lain memproduksi kerajinan bambu, budidaya serangga, dan usaha kuliner seperti minuman segar hingga bir pletok. Bantuan modal usaha tersebut sebagian besar berasal dari donasi yang terkumpul dalam Konser Amal Virtual 'Berbagi Kasih Bersama Bimbo', yang diselenggarakan MPR RI bekerjasama dengan BPIP, Indika Foundation, dan KADIN Indonesia pada Ahad (17/5).
"Gerakan tersebut menjadi simbol aktualisasi karakter kebangsaan yang mengedepankan jiwa gotong royong. Gerakan ini juga memiliki pesan, pandemi tidak boleh mengendurkan semangat untuk tetap bekerja dan berkarya. Sikap optimis adalah sumber energi untuk bersama-sama bangkit dari masa-masa sulit seperti saat ini," ujar Bamsoet dalam acara penyaluran bantuan modal usaha kepada 21 pekerja seni, secara virtual dari Ruang Kerja Ketua MPR RI, Jakarta, Kamis (24/9/20).
Turut hadir secara virtual antara lain Ketua Umum PARFI '56 Marcella Zalianty, Sekjen PARFI '56 Dennis Adishwara, Ketua Pelaksana Generasi Lintas Budaya Olivia Zalianty, dan perwakilan KADIN Indonesia Sharmila.
Ketua DPR RI ke-20 ini memaparkan, data Koalisi Seni per 25 Maret 2020 mencatat sepuluh proses produksi dan rilis film, empat puluh konser, tur, dan festival musik, delapan pameran pada museum seni rupa, tiga pertunjukan tari serta sembilan pentas teater, pantomim, dan boneka, seluruhnya tertunda akibat pandemi Covid-19. Konser Amal Virtual 'Berbagi Kasih Bersama Bimbo' serta Gerakan Bangkit Bersama Pekerja Seni, menjadi bentuk kepedulian terhadap keberlangsungan industri ekonomi kreatif Tanah Air, agar tidak semakin terpuruk diterpa pandemi Covid-19.
"Langkah Gerakan Bangkit Bersama Pekerja Seni adalah tindakan yang tepat dan dapat dicontoh oleh berbagai institusi lain, agar dalam melaksanakan aksi solidaritas di masa pandemi juga mengedepankan prinsip kerja bersama. Kita berharap, dari gerakan ini akan lahir berbagai gerakan lainnya sehingga bisa tetap mendorong tumbuhnya industri kreatif Tanah Air sebagai benteng kebudayaan, walaupun dihadapkan pada pandemi Covid-19," tutur Bamsoet.
Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia ini juga menekankan, masih banyak yang belum menyadari bahwa apresiasi terhadap kinerja dan karya pekerja seni, adalah bentuk keberpihakan terhadap penguatan kedaulatan budaya bangsa. Melalui karya mereka lah kita menitipkan pesan kebangsaan, mempromosikan budaya dan kearifan lokal, agar tidak terpinggirkan oleh budaya asing. Karenanya, perhatian dan dukungan terhadap keberlangsungan industri ekonomi kreatif Tanah Air tidak bisa kita abaikan.
"Mengatasi dampak pandemi yang bersifat multidimensional tidak mungkin hanya mengandalkan satu pihak yang secara heroik dituntut menyelesaikan seluruh persoalan. Melainkan harus dilakukan dengan usaha bersama. Seluruh elemen harus berpartisipasi sesuai peran masing-masing. Pemerintah mengatur kebijakan, masyarakat mematuhi protokol kesehatan, paramedis memberikan pelayanan kesehatan, yang lapang membantu yang dalam kesempitan, dan seterusnya," pungkas Bamsoet.