JAKARTA -- Utang sebenarnya bukan momok. Tetapi alangkah bahagianya kalau kita tidak memiliki utang. Tidak punya beban keuangan, dan hidup terasa tenang.
Coba bandingkan hidup orang yang punya utang dengan yang tidak? Orang yang punya utang, memiliki kewajiban membayar cicilan rutin. Biasanya jangka waktu atau tenor pembayaran bukan sehari atau dua hari, tetapi bisa berbulan-bulan, bahkan bertahun-tahun.
Selama itu pula, akan menjadi beban keuangan orang tersebut. Gaji atau penghasilan yang diperoleh tidak akan bisa dinikmati secara penuh karena harus mengangsur utang sampai lunas.
Buat yang tidak punya utang, ya sebaliknya. Anda tidak perlu menyisihkan uang untuk membayar utang setiap bulan. Uangnya bisa dipakai untuk tabungan, investasi, atau kebutuhan yang lebih mendesak lainnya.
Maunya sih tidak punya utang, tetapi namanya orang hidup, pasti tidak bisa lepas dari utang. Apalagi untuk membeli rumah, pendidikan anak, membangun bisnis, yang membutuhkan biaya besar.
Sebetulnya utang untuk hal-hal produktif tak mengapa. Selain itu, harus dikelola secara tepat. Disiplin menyisihkan uang untuk membayar cicilan utang. Dengan begitu, utang menjadi sesuatu yang bermanfaat bagi kehidupan Anda.
Bagi yang sudah terlanjur punya utang, Anda bisa kok melunasinya dalam kurun waktu sebulan saja. Tidak percaya? Berikut tipsnya:
1. Mutlak Hidup Hemat
Kalau mau utang lunas dengan cepat, kuncinya adalah menjalankan hidup hemat. Coret semua pengeluaran yang masih bisa ditunda atau tidak terlalu mendesak.
Stop jajan di luar, seperti belanja pakaian, makan di restoran, beli kopi kekinian, nonton bioskop, plesiran ke luar kota atau luar negeri, dan aktivitas belanja lainnya yang bikin boros keuangan. Hindari perilaku konsumtif.
Hidup hemat dengan memasak makanan di rumah, membawa bekal makan siang ke kantor, membuat kopi sendiri. Jangan berfoya-foya. Ekonomi juga lagi susah karena resesi.
Uang penghematan tersebut bisa Anda gunakan untuk melunasi utang. Lebih baik bersakit-sakit dahulu, baru bersenang-senang kemudian.
2. Setop Gunakan Kartu Kredit
Menggunakan kartu kredit boleh-boleh saja, tetapi lihat situasi dan kondisi keuangan Anda terlebih dahulu. Jika sudah punya utang, jangan menambah utang baru atau membuat utang semakin banyak.
Ingat, pakai kartu kredit sama saja berutang. Ada bunganya. Tinggi pula. Belum lagi kalau telat membayar, bisa kena denda. Bahkan barang berharga bakal disita jika sampai terjadi gagal bayar.
Sampai utang Anda lunas, jangan pernah membawa kartu kredit dalam dompet. Simpan saja di rumah. Atau kalau perlu menutup kartu kredit jika Anda bertekad mengendalikan nafsu belanja.
3. Cari Kerja Sampingan
Butuh usaha ekstra agar mampu melunasi utang dalam waktu sebulan. Tidak mungkin kan seluruh gaji Anda dipakai untuk melunasi utang? Buat biaya hidup sehari-hari bagaimana? Masa harus mengambil utang baru. Itu sih namanya utang lama lunas, muncul utang baru.
Jadi lebih baik Anda mencari pekerjaan sampingan. Tujuannya untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Contohnya dengan menjual keterampilan dan keahlian Anda, seperti menjadi penulis lepas, freelance fotografi, driver taksi atau ojek online, atau yang lagi tren sekarang ini jadi influencer, youtuber, atau selebgram.
Lakukan pekerjaan tersebut setelah pulang kantor, ditambah dengan bekerja di hari libur. Waktu sebulan Anda manfaatkan semaksimal mungkin untuk mengumpulkan banyak uang. Hasilnya, Anda bisa pakai untuk melunasi utang.
4. Gadai Barang untuk Membuka Usaha
Kalau punya hobi berniaga atau berdagang, buka usaha saja. Misalnya jualan online pakaian, bisnis kuliner nasi kucing, buka usaha jasa fotografi, sablon, atau usaha lainnya yang menghasilkan uang.
Tetapi modal usaha jangan dari pinjaman atau utang. Cari modal dengan menggadaikan barang-barang berharga di rumah, seperti emas perhiasan, BKPB motor atau mobil, sertifikat tanah, atau lainnya.
Begitu mengantongi dana segar untuk modal usaha, segera mulai membangunnya. Dalam waktu sebulan, keuntungan yang diperoleh dapat dipakai untuk melunasi utang.
Jika masih kurang dananya, Anda bisa menambahkan dari sisa hasil gadai barang. Dengan begitu, Anda menggadaikan barang untuk sesuatu yang produktif nan menghasilkan. Bukan sekadar digunakan untuk melunasi utang dan akan habis dalam sekejap.
5. Jual Barang Tak Terpakai
Barang sudah tak terpakai buat apa disimpan terus. Memenuhi ruangan, bikin sesak rumah. Alangkah baiknya jika barang yang sudah tidak Anda gunakan lagi, tetapi masih layak, dijual saja.
Ada banyak situs jual beli barang bekas yang bisa jadi media pemasaran. Termasuk sosial media agar lebih mudah dan cepat mengumpulkan uang. Manfaatkan semua itu untuk menjual barang-barang bekas Anda.
Baca Juga: Tips Milenial Lancar Jaya Bayar Cicilan Utang saat Resesi