REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia melihat pertumbuhan ekonomi Indonesia terus membaik ditopang sejumlah faktor. Pemulihan ekonomi global juga diyakini akan membawa imbas positif terhadap perekonomian domestik.
Dari sisi pertumbuhan ekonomi domestik, menurut Perry, secara perlahan juga membaik terutama didorong stimulus fiskal dan perbaikan ekspor. Perkembangan Agustus-September 2020 menunjukkan, belanja pemerintah meningkat didorong stimulus fiskal terkait perlindungan sosial dan dukungan UMKM.
Ekspor juga bergerak lebih baik dari prakiraan ditopang berlanjutnya permintaan global, terutama dari AS dan China untuk beberapa komoditas. Seperti besi dan baja, pulp dan waste paper, serta tekstil dan produk tekstil (TPT). Secara spasial, perbaikan ekspor juga didorong oleh beberapa daerah luar Jawa, seperti Sumatra, Bali-Nusa Tenggara, dan Sulawesi-Maluku-Papua.
"Peran positif stimulus fiskal dan kenaikan ekspor serta investasi bangunan yang tetap baik sejalan berlanjutnya berbagai proyek strategis nasional (PSN), menyangga pemulihan ekonomi, di tengah konsumsi rumah tangga yang masih terbatas," kata Perry.
Perbaikan ekonomi Indonesia tecermin pada kenaikan sejumlah indikator dini seperti penjualan eceran dan online, job vacancy, serta pendapatan masyarakat.
Ke depan, pemulihan ekonomi domestik diperkirakan berlanjut dipengaruhi oleh membaiknya perekonomian global. Selain juga karena meningkatnya realisasi anggaran pemerintah pusat dan pemerintah daerah, kemajuan dalam program restrukturisasi kredit, dan berlanjutnya stimulus moneter dan makroprudensial BI.