REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) berkolaborasi dengan PT Alami Fintek Sharia (ALAMI) dalam penyaluran pembiayaan syariah untuk UMKM khususnya dalam hal pencairan dana. Kolaborasi ini merupakan bentuk komitmen dalam mendukung program pemerintah dalam Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
Kolaborasi tersebut ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerja sama secara virtual oleh Senior Executive Vice President (SEVP) Mandiri Syariah Wawan Setiawan dan Dima Djani selaku Founder dan CEO Alami di Jakarta, Kamis (15/10).
Wawan Setiawan mengatakan, penandatanganan ini merupakan bentuk sinergi dan kolaborasi antara bank syariah dan lembaga fintek syariah dalam menggerakkan roda perekonomian melalui pembiayaan UMKM sebagai penggerak utama perekonomian nasional. Dengan memanfaatkan core competence masing-masing perusahaan, kerja sama ini diharapkan menjadi komitmen nyata dalam mendukung UMKM.
"Setiap perusahaan memiliki core competence. Alhamdulillah, hingga akhir Agustus 2020 beberapa indikator kinerja Mandiri Syariah positif dan tumbuh, sehat dan sustain, yaitu laba bersih tumbuh 26,58 persen yoy menjadi Rp 957 miliar (unaudited), pembiayaan tumbuh hingga 6,18 persen yoy menjadi Rp 76,66 triliun. Peningkatan laba bersih dan pembiayaan Mandiri Syariah tersebut ditopang pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 13,17 persen yoy menjadi Rp 99,12 triliun. Atas performa tersebut, Mandiri Syariah dipercaya pemerintah untuk menjadi bank syariah penyalur dana PEN," jelas Wawan.
"Kami berharap kerja sama ini menjadi salah satu solusi bagi UMKM untuk mengakses pembiayaan secara mudah, cepat, murah dan aman dan dapat membantu mempertahankan kelangsungan bisnisnya selama pandemi. Tujuan yang tak kalah penting dari sinergi ini adalah untuk meningkatkan peranan bank dan lembaga syariah dalam peningkatan literasi keuangan syariah sesuai amanah pemerintah sehingga berdampak positif pada perekonomian nasional," kata Wawan Setiawan.
Sementara itu Alami merupakan perusahaan teknologi finansial dengan model bisnis Peer to Peer Lending (P2P) yang mengusung konsep pembiayaan syariah untuk UMKM yang sudah mendapat izin permanen dari OJK. Alami memberikan akses kepada UMKM untuk mendapatkan pembiayaan yang cepat, mudah, aman dan sesuai dengan syariah. Sampai dengan September 2020, Alami telah menyalurkan lebih dari Rp200 miliar kepada ratusan UMKM di seluruh Indonesia. Alami juga telah mempunyai lebih dari 8.000 pendana di platformnya.
Secara teknis penyaluran pembiayaan syariah tersebut dilakukan melalui skema anjak piutang (invoice financing) yang diberikan kepada nasabah yang telah menjadi mitra Alami. Limit pembiayaan setiap nasabah maksimal Rp 2 miliar dengan jangka waktu fleksibel sesuai jangka waktu jatuh tempo tagihan invoice.
"Nasabah yang telah memiliki tagihan invoice dapat mengajukan pembiayaan melalui website Alami dengan mengisi data dan informasi yang dibutuhkan, Kami yakin, Insya Allah, dengan peluncuran mobile app kami di android (playstore), akan lebih banyak pendana kami yang semakin nyaman bertransaksi dengan Alami terlebih adanya support dan sinergi dengan Mandiri Syariah,” ujar Dima Djani.