Senin 19 Oct 2020 16:58 WIB

UGM Beri Pelatihan dan Pendampingan ke Peternak di Bantul

Pendampingan peternak saat pandemi sangat perlu karena terjadi penurunan produksi.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Fuji Pratiwi
Peternak memberi makan anak kambing (ilustrasi). Kelompok Dosen Fakultas Kedokteran Hewan UGM memberi pelatihan dan pendampingan kepada peternak di di Padukuhan Kweni, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, DIY.
Foto: ANTARA/Adeng Bustomi
Peternak memberi makan anak kambing (ilustrasi). Kelompok Dosen Fakultas Kedokteran Hewan UGM memberi pelatihan dan pendampingan kepada peternak di di Padukuhan Kweni, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, DIY.

REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- Kelompok Dosen Fakultas Kedokteran Hewan UGM melaksanakan pengabdian kepada masyarakat di Padukuhan Kweni, Desa Panggungharjo, Kecamatan Sewon, Kabupaten Bantul, DIY. Kali ini, dilakukan lewat tema mewujudkan laboratorium kampung ternak.

Perwujudannya dilaksanakan melalui kegiatan diseminasi produk teknologi peternakan dan kesehatan ternak. Semua itu dalam rangka mendorong produktivitas ternak yang aman, sehat, utuh, dan halal.

Baca Juga

Ketua Tim Irkham Widiyono mengatakan, pengabdian dirancang demi meningkatkan produktivitas ternak melalui pelatihan dan pendampingan. Masih berlangsungnya pandemi Covid-19 membuat pemberian materi pelatihan dilakukan secara daring.

Kegiatan praktik dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan. Irkham merasa pendampingan peternak selama pandemi sangat diperlukan karena telah terjadi penurunan produksi ternak akibat kesulitan mengakses sumber pakan.

Lalu, ada krisis tenaga kerja dan semakin rendahnya daya beli masyarakat terhadap produk ternak. Selain itu, tutupnya pasar ternak dan pemasar produk ternak seperti restoran dan supermarket turut mempengaruhi penurunan produksi.

"Volume bisnis produk olahan juga mengalami penurunan drastis. Upaya-upaya menjamin kesehatan ternak mengalami kesulitan karena semakin sulitnya fasilitas dan materi diagnostik," kata Irkham, Senin (19/10).

Terlebih, Padukuhan Kweni terbiasa melakukan jual beli, termasuk pembelian ternak dari daerah-daerah yang mana masuk zona penyebaran Covid-19. Karenanya, mereka turut menyampaikan perlunya penerapan protokol kesehatan Covid-19.

Anggota tim pengabdian lain, Sarmin menuturkan, di Padukuhan Kweni jumlah sapi ada sekitar 450 ekor dan kambing taun lalu mencapai 1.000. Untuk pelatihan dan pendampingan dilaksanakan sampai akhir Desember 2020.

Ada 32 orang dari delapan kelompok binaan luar kampung ternak yang terlibat. Mereka telah pula melatih petani dan peternak mampu mengolah kotoran ternak jadi pupuk organik padat.

"Pupuk ini memberi manfaat memperbaiki struktur fisik tanah, sehingga akar dapat tumbuh secara baik dan ketersediaan hara yang esensial bagi tanaman dapat terpenuhi," ujar Sarmin.

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement