Sabtu 24 Oct 2020 05:23 WIB

Sudah Jaga Jarak 2 M, Boleh Lepas Masker Nggak?

Orang perlu melakukan perlindungan berlapis dari Covid-19, bukan cuma pakai masker.

Rep: Puti Almas/ Red: Reiny Dwinanda
Suasana Taman Sempur yang diberikan lingkaran untuk pembatasan jarak fisik di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/6). Demi perlindungan dari Covid-19, orang secara bersamaan harus menggunakan masker, menjaga jarak dua meter dari orang lain, dan menjaga kebersihan tangannya.
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Suasana Taman Sempur yang diberikan lingkaran untuk pembatasan jarak fisik di Kota Bogor, Jawa Barat, Sabtu (13/6). Demi perlindungan dari Covid-19, orang secara bersamaan harus menggunakan masker, menjaga jarak dua meter dari orang lain, dan menjaga kebersihan tangannya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Selama ini, pakar kesehatan merekomendasikan penggunaan masker di tempat umum, menjaga kebersihan tangan, dan menjaga jarak dua meter dari orang lain. Namun, melakukan tindakan pencegahan dari terinfeksi virus corona jenis baru (SARS-CoV-2) yang menyebabkan Covid-19 sebenarnya dapat bergantung pada situasinya.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) Amerika Serikat, penyebaran virus dengan jarak lebih dari dua meter jarang terjadi. Namun, hal ini tetap mungkin terjadi saat orang-orang berada di dalam ruangan yang berventilasi buruk.

Baca Juga

Beberapa ahli kesehatan mengatakan, virus dapat menyebar lebih mudah daripada yang ditunjukkan oleh CDC. Mereka juga menyarankan memakai masker, bahkan dalam pertemuan luar ruangan yang berkepanjangan ketika jarak orang lebih dari dua meter.

Faktor lain juga dapat memengaruhi apakah sebaiknya tetap menjaga jarak saat mengenakan masker. Saat orang menaikkan volume suaranya atau terengah-engah, seperti saat bernyanyi, berteriak, atau berolahraga, mereka dapat mengeluarkan lebih banyak tetesan pernapasan (droplet) atau aerosol dan membuatnya ini terbang lebih jauh melalui udara.

Semakin lama berada dalam situasi yang berpotensi terpapar virus, semakin besar risiko Anda terinfeksi. Menurut Lisa M. Lee, seorang pakar kesehatan masyarakat di Virginia Tech, alasan mengapa hal ini begitu membingungkan adalah orang-orang menginginkan jawaban yang jelas.

"Tidak ada jawaban yang langsung untuk itu," ujar Lee.

Mengingat tidak ada tindakan perlindungan yang sepenuhnya efektif, Lee menyarankan orang-orang melakukan perlindungan berlapis. Secara bersamaan orang harus menggunakan masker, jarak sosial, dan cuci tangan.

"Dan masker adalah lapisan dasar Anda," jelas Lee.

Untuk menjawab pertanyaan perlukah tetap menggunakan masker saat berada dalam jarak dua meter dengan orang lain, Bob Bednarczyk, seorang ahli penyakit menular di Emory University mengatakan, membiasakan diri memakai masker saat meninggalkan rumah niscaya akan menghilangkan kebingungan tersebut.

"Itu hal bukan hal yang perlu dipusingkan," ujarnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement