Selasa 27 Oct 2020 10:01 WIB

Jelang Libur Panjang, Pasar Saham Domestik tak Bergairah

Pagi ini IHSG dibuka melemah ke level 5.133,53.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Jurnalis mengamati layar elektronik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). Prayogi/Republika.
Foto: Prayogi/Republika
Jurnalis mengamati layar elektronik pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta (ilustrasi). Prayogi/Republika.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pasar saham domestik bergerak di zona merah pada perdagangan menjelang libur panjang, Selasa (27/10). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka melemah ke level 5.133,53 dibandingkan penutupan pada perdagangan Senin (25/10) kemarin di level 5.144,04.

Pergerakan IHSG ini juga sejalan dengan melemahnya bursa saham Amerika Serikat (AS) pada perdagangan semalam. Dow Jones ditutup terkoreksi 2,29 persen, indeks S&P 500 ditutup melemah 1,86 persen dan indeks Nasdaq turun sebesar 1,64 persen.

Baca Juga

Kepala riset Samuel Sekuritas, Suria Dharma, mengatakan, pelemahan bursa saham sebagian besar dipengaruhi oleh sentimen dari global. "Ketidakpastian stimulus ekonomi, peningkatan kembali penyebaran virus dan wait and see menjelang pemilu menjadi sentimen negatif yang mewarnai pergerakan pasar," kata Suria, Selasa (27/10).

Menurut Suria, beberapa berita dan sentimen pasar yang dapat dicermati diantaranya pembacaan awal pertumbuhan GDP kuartal ketiga Korea yang tumbuh minus 1,3 persen yoy, lebih baik dibandingkan periode tahun lalu yang terkoreksi 2,7 persen.

Selain itu, rilis laporan keuangan kuartal ketiga juga akan mempengaruhi pergerakan harga saham emiten. Di sisi lain, perkembangan kasus baru Covid-19 di dalam negeri mulai melandai dengan kesembuhan lebih tinggi pada Senin kemarin.

Sementara dari Asia, pagi ini Indeks Nikkei 225 dibuka di zona negatif dan terkoreksi 0,41 persen, sama halnya dengan Kospi yang berkurang 0,28 persen. Suria memperkirakan, perdagangan terakhir bulan Oktober ini market akan cenderung wait and see.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement