Rabu 28 Oct 2020 10:23 WIB

TikTok Rekrut 3.000 Engineer dalam Tiga Tahun ke Depan

Para engineer ini sebagian besar berada di Eropa, Kanada, dan Singapura.

TikTok berencana mempekerjakan sekitar 3.000 engineer selama tiga tahun ke depan (Foto: ilustrasi aplikasi TikTok)
Foto: Pixabay
TikTok berencana mempekerjakan sekitar 3.000 engineer selama tiga tahun ke depan (Foto: ilustrasi aplikasi TikTok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- TikTok berencana mempekerjakan sekitar 3.000 engineer selama tiga tahun ke depan. Pekerja insinyur ini sebagian besar akan berada di Eropa, Kanada, dan Singapura, menurut perusahaan tersebut kepada Reuters, Selasa (27/10).

Langkah tersebut menunjukkan bahwa aplikasi video singkat ini belum menyerah pada rencana ekspansinya. Meskipun masih ada ketidakpastian atas kepemilikannya. Sebelumnya, Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah meminta perusahaan induk TikTok asal China, ByteDance, untuk mendivestasi TikTok di tengah kekhawatiran atas keamanan data pribadi.

Baca Juga

"Untuk mendukung pertumbuhan global kami yang cepat, kami berencana untuk terus memperluas tim teknik global TikTok, termasuk menambahkan sekitar 3.000 insinyur di Kanada, Eropa, Singapura, serta AS, selama tiga tahun ke depan," kata juru bicara TikTok.

Amerika Serikat akan tetap menjadi salah satu pusat teknik untuk perusahaan itu dan mempekerjakan lebih banyak staf, juru bicara tersebut menambahkan. Ada sekitar 1.000 insinyur yang saat ini bekerja untuk TikTok di luar China, hampir setengahnya berbasis di Mountain View, California.

Reuters sebelumnya melaporkan bahwa ByteDance berencana untuk menginvestasikan miliaran dolar dan merekrut ratusan karyawan di Singapura. Bahkan, Singapura telah dipilih sebagai kantor pusat di Asia Tenggara.

Trump bulan lalu mengatakan bahwa kesepakatan awal bagi Oracle dan Walmart untuk mengambil saham di TikTok mendapat izin. Namun kesepakatan formal belum terwujud setelah ByteDance mengatakan tidak akan melepas sebagian besar saham di TikTok.

Pada 4 November mendatang, hakim akan memutuskan apakah pemerintah AS akan diizinkan untuk melarang unduhan TikTok di toko aplikasi AS. Ini menjadi langkah yang menurut ByteDance akan membatasi penggunaan aplikasi video singkat tersebut di Amerika Serikat.

sumber : Reuters/Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement