REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mereka yang sudah berusia di atas 50 tahun dan lansia disarankan tetap melakukan aktivitas fisik seperti olahraga. Namun, bolehkah para lansia olahraga zumba?
Hal ini sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menganjurkan para lansia melakukan aktivitas fisik untuk meningkatkan keseimbangan dan mencegah jatuh sebanyak tiga kali atau lebih per pekan. Ahli Kardiovaskular dr Gusti Rizky Teguh Ryanto menyarankan para lansia berkonsultasi dengan dokter dan menjalani skrining kesehatan.
"Rekomendasi aktivitas olahraga, termasuk zumba, akan tergantung pada individu masing-masing dengan durasi minimal 150 menit dalam sepekan. Untuk pembagian aktivitas fisik, bisa menyisipkan zumba selama 30 menit dengan dua hari jeda," ujar Rizky dalam wawancara daring, Jumat (13/11).
Khusus untuk mereka yang ingin mencoba Zumba, bisa memilih kategori Zumba Gold tetapi sebaiknya setelah berkonsultasi dengan dokter. Secara umum gerakan Zumba nantinya disesuaikan untuk para senior salah satunya mengurangi benturan pada lutut.
Instruktur untuk Zumba Gold sekaligus STRONG Nation, Cut Memey, mengatakan, untuk mereka yang sudah berusia di atas 50 tahun namun sulit berdiri, bisa memilih Zumba Chair. Kategori ini memungkinkan melakukan gerakan Zumba menggunakan kursi.
"Buat senior yang masih ingin aktif tapi berdiri tidak bisa ada gerakan yang menggunakan kursi. Gerakan low dulu," tutur dia.
Kemudian, kala merasa pusing atau ingin muntah di tengah sesi olahraga, sebaiknya jangan langsung duduk. Sebaiknya turunkan dulu denyut jantung sembari berjalan di tempat.
"Enggak apa-apa berhenti tetapi tetap bergerak. Jalan di tempat kalau ada tembok atau kursi pegangan dulu tapi tetap jalan di tempat, turunin dulu heart rate pelan-pelan, tarik napas pelas-pelan. Ini agar tidak blackout," kata Memey.