REPUBLIKA.CO.ID, SHANGHAI -- Pesawat penjelajah bulan Chang'e 4 China mengambil foto baru. Foto menyoroti penemuan pesawat ruang angkasa di sisi jauh bulan.
Misi Chang'e 4, yang terdiri dari pesawat pendarat dan penjelajah, memulai hari lunar ke-24 di Kawah Von Kármán pada 9 November. Misi ini telah melakukan pendaratan pertama di sisi jauh bulan pada 3 Januari 2019. Satu hari lunar adalah sekitar dua minggu waktu di Bumi.
Sementara itu, drive diary berbahasa China diterbitkan saat dua pesawat ruang angkasa itu berhibernasi selama malam bulan yang sangat dingin, kira-kira 14 hari Bumi. Drive diary tersebut merinci aktivitas terbaru penjelajah Yutu 2, yang diselesaikan selama hari ke-23 misi tersebut.
Drive diary mengungkap sejumlah foto baru yang menakjubkan, termasuk foto panorama yang menunjukkan kawah besar di tengah lanskap terpencil dan tepi jauh Kawah Von Kármán. Dilansir di Space, Selasa (17/11) Yutu 2 tidak dapat mendekati spesimen batuan yang diidentifikasi pada hari lunar sebelumnya sebagai target yang menarik.
Yutu 2 malah menganalisis spesimen batuan di dekat kawah besar menggunakan spektrometernya. Pesawat penjelajah itu telah menggunakan instrumen itu untuk menganalisis berbagai spesimen di Kawah Von Kármán, terutama menyebabkan kegemparan ketika menemukan breksi lelehan benturan yang awalnya digambarkan dalam bahasa China sebagai benda yang 'mirip gel'.
Gambar lainnya merinci rute yang direncanakan dengan cermat oleh tim penggerak Yutu 2 saat mereka menavigasi di antara banyak kawah yang dapat menjerat penjelajah saat menuju ke barat laut pendarat Chang'e 4.
Tim telah mulai menggunakan perangkat lunak untuk menghasilkan pemetaan 3D untuk membantu merencanakan perjalanan robot penjelajah tersebut.
Badan Luar Angkasa Nasional China juga merilis panorama resolusi tinggi yang luar biasa yang diambil oleh Yutu 2 saat masih dekat dengan pendarat.
Pendarat Chang'e 4 dan Yutu 2 memiliki masa pakai desain masing-masing satu tahun dan tiga bulan. Namun, pasangan tersebut masih kuat dengan semua muatan sains berfungsi dengan baik, menurut pemerintah. Sejauh ini pesawat ruang angkasa tersebut telah bertahan selama 23 hari dan malam bulan di sisi jauh bulan, atau lebih dari 670 hari Bumi.
China berencana meluncurkan misi bulan berikutnya, Chang'e 5, akhir bulan ini. Misi ini bertujuan untuk mendarat di sisi dekat bulan, mengumpulkan sekitar 2 kilogram sampel batuan dan regolith dan mengirimkannya ke Bumi.