REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Salah satu masalah internal yang dihadapi UMKM adalah masalah akuntabilitas. Masalah akuntabilitas ini terjadi karena UMKM belum memiliki sistem administrasi manajemen dan keuangan yang baik.
"Akuntabilitas UMKM yang kurang baik salah satunya disebabkan tidak adanya pemisahan kepemilikan di antara pemilik UMKM dan entitas UMKM," ujar Ketua PKM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unisba, Rini Lestari, dalam siaran persnya, Selasa (24/11).
Rini mengatakan, teknologi informasi hendaknya dapat memberikan jawaban dari kesulitan yang dihadapi oleh UMKM ini. Hal ini agar, proses akuntansi yag tadinya terlihat rumit dan membingungkan, dapat dicatat secara real time dan cost efficient dengan menggunakan teknologi informasi.
Pentingnya otomasi pada bidang akuntansi UMKM, kata dia, di dorong juga dengan munculnya pandemi yang tiba-tiba terjadi awal tahun 2020. Sehingga, teknologi menjadi aspek penting dari bertahannya UMKM pada masa pandemi. Karena traffic pada kegiatan jual beli online akan lebih besar daripada jual beli offline.
Teknologi, kata dia, menjadi jawaban dari tantangan ini dimana banyak UMKM di desa ini telah mampu menggunakan teknologi informasi untuk memperluas pangsa pasarnya.
"Sejumlah UMKM di kampung digital Bojongsoang telah tergabung dalam pengusaha online yang menggunakan berbagai platform marketplace untuk memasarkan berbagai jenis usahanya," katanya.
Oleh karena itu, kata dia, permasalahan akuntabilitas yang dihadapi oleh UMKM di desa ini, juga hendaknya dapat diselesaikan dengan pemanfaatan teknologi informasi. Tingginya familiaritas pemanfaatan teknologi informasi oleh UMKM di desa Bojongsoang akan memperbesar kemungkinan pemanfaatan teknologi informasi untuk menyediakan pelaporan keuangan yang akuntabel.
Dengan adanya wabah COVID-19, kata dia, telah memukul berbagai sektor di semua negara, termasuk terutama sektor kesehatan dan ekonomi, hal ini juga termasuk sektor UMKM. Oleh karena itu, kegiatan PKM Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unisba ini berinisiatif mengadakan kegiatan kulwap pengelolaan keuangan di masa pandemi sebagai bagian dari kegiatan pengabdian kepada masyarakat.
Adapun permasalahan yang ditemukan di kampung digital Bojongsoang, kata dia, adalah mengatur keuangan pada masa pandemi, mempertahankan usaha pada masa pandemi, belum mampu menyediakan pelaporan keuangan yang akuntabel, masih terbatasnya pemahaman tentang pembukuan dalam mengelola keuangan, serta tidak adanya pemisahan antara keuangan RT dengan keuangan usaha.
"Unisba, menggelar pelatihan pencatatan keuangan dengan menggunakan aplikasi akuntansi berbasis android," katanya.
Rini berharap, para peserta pun dapat terus berlatih membiasakan diri menggunakan gawai dan aplikasi secara pandai dan bijak. Kegiatan yang telah terlaksana adalah 1 kali pelaksanaan kulwap yang dilaksanakan pada tanggal 19 Mei 2020 dengan tema “Pengelolaan Keuangan di Masa Pandemi”.
Kegiatan ini, kata dia, dipandu oleh praktisi kewirausahaan dengan tanggapan positif dari seluruh peserta yaitu 60 pelaku bisnis yang ada di dalam komunitas kampung digital Bojongsoang.