REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan Manajemen Data Cloud, Rubrik, baru saja mengumumkan pembaruan pada platform manajemen data Cloud-nya. Detail peluncuran produk Rubrik telah resmi disampaikan secara virtual kepada para pemimpin industri Teknologi Informasi (TI) ternama pada Jumat (19/11).
Presiden Rubrik, Dan Roger, mengungkapkan Rubrik telah mencetuskan revolusi manajemen data modern. "Dengan diluncurkannya Andes 5.3, perusahaan-perusahaan yang inovatif dapat menambahkan otomatisasi pada operasi pengolahan data mereka, memperoleh perlindungan di seluruh lingkungan hibrid, termasuk di tiga penyedia layanan Cloud publik terbesar, dan mengurangi terjadinya peningkatan risiko pada data yang sudah disimpan," katanya dalam siaran pers, Selasa (24/11).
Kemajuan teknologi terbaru dari Rubrik ini hadir pada saat semua bisnis telah mempercepat penggunaan Cloud untuk mendukung kinerja tenaga kerja mereka yang tersebar dan pertumbuhan data mereka yang eksplosif secara lebih baik.
Dalam laporan terbarunya, perusahaan riset dan penasihat global Forrester memperkirakan, akibat adanya pandemi, infrastruktur penyedia layanan Cloud publik global akan tumbuh sebesar 35 persen pada tahun 2021. Data terbaru dari International Data Corporation (IDC) menyebutkan, lebih dari 59 zettabytes (ZB) data akan dibuat, ditangkap, disalin, dan digunakan di dunia pada tahun ini.
Dan pada saat yang bersamaan, laporan lanskap ancaman pertengahan tahun dari BitDefender Mid-Year Threat Landscape Report menyebutkan bahwa ransomware dunia saat ini telah meningkat sebesar 715 persen YoY. Data juga menunjukkan bahwa banyak pelaku kejahatan yang memanfaatkan situasi pandemi dan meningkatkan kejahatannya dari jarak jauh.
Untuk bisa berkembang di lingkungan yang terus berubah ini, kata Dan, sebuah perusahaan memerlukan solusi manajemen data yang dapat bermigrasi dengan mulus dan mengaktifkan data di Cloud serta melindungi data tersebut dari serangan siber yang semakin canggih.
"Rilis versi terbaru Andes 5.3 ini telah dirancang untuk memenuhi kebutuhan pelanggan dengan menghadirkan jasa yang lebih besar, yang cocok untuk kinerja perusahaan, dengan migrasi turnkey Cloud yang ditingkatkan, dan berusaha mencegah risiko-risiko digital lainnya," kata Dan.