Selasa 12 Jan 2021 12:37 WIB

Ilmuwan Temukan Planet Berbatu Mengorbit Bintang Tertua

Alam semsta mungkin membentuk planet berbatu hampir 14 miliar tahun lalu.

Rep: Rizky Suryarandika/ Red: Dwi Murdaningsih
Ilustrasi planet berbatu.
Foto: W. M. Keck Observatory/Adam Makarenko via haw
Ilustrasi planet berbatu.

REPUBLIKA.CO.ID, HAWAII -- Hampir semua planet yang ditemukan hingga saat ini (termasuk planet tata surya) terbatas pada galaksi Bima Sakti. Namun, para astronom di Institut Astronomi Universitas Hawaiʻi (IfA) yang menggunakan teleskop di Observatorium W. M. Keck di Maunakea menemukan planet berbatu dengan jenis berbeda.

Planet ini mengorbit bintang TESS Object of Interest (TOI) 561. TOI-561 termasuk dalam populasi bintang langka yang disebut piringan tebal galaksi.

Baca Juga

Bintang cakram tebal berbeda secara kimiawi karena punya lebih sedikit unsur berat (dan terutama lebih sedikit besi) daripada bintang lain khas Bima Sakti. Ini menunjukkan bahwa mereka terbentuk lebih awal, sekitar 10 miliar tahun yang lalu.

Piringan tebal galaksi juga memiliki gerakan mengembara yang dapat mengangkat mereka keluar dari bidang galaksi. "Planet berbatu yang mengorbit TOI-561 adalah salah satu planet berbatu tertua yang pernah ditemukan. Keberadaannya menunjukkan bahwa alam semesta telah membentuk planet berbatu hampir sejak pembentukannya 14 miliar tahun yang lalu," kata pemimpin tim yang menemukan sistem planet TOI-561, Lauren Weiss dilansir dari situs resmi IfA pada Selasa (12/1).

Hasil penemuan Weiss diumumkan pada konferensi pertemuan American Astronomical Society Januari 2021 dan diterbitkan di Astronomical Journal. Planet berbatu yang mengorbit TOI-561 mentransmisikan bintangnya. Ini berarti planet itu lewat di depan bintangnya seperti yang terlihat dari Bumi, menghalangi sebagian kecil cahaya bintang.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement