REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak jarang, balita memiliki perilaku yang meledak-ledak. Rupanya, orang tua bisa menggunakan momen tantrum untuk membantu membentuk perilaku si kecil.
Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), orang tua bisa memulai dengan mengajarkan aturan rumah. Dilansir di U.S News pada Kamis (21/1), APP menyarankan untuk menyingkirkan barang-barang berharga yang Anda tidak ingin disentuh anak. Pertimbangkan untuk menyiapkan area dengan buku dan mainan, di mana balita dapat bermain dengan aman.
Saat anak melanggar aturan, gunakan penguatan positif dibandingkan ancaman. Tegur dengan cepat membantu pemahaman. Gunakan teguran yang sehat dan coba pendekatan berbeda, tetapi jangan membujuk dengan hal manis.
Balita memiliki sedikit pengendalian diri alami, jadi penting untuk mengajari mereka mengekspresikan perasaan melalui kata-kata daripada menendang, menggigit, atau memukul saat marah.
"Kita tidak saling menyakiti" adalah salah satu frasa yang bisa Anda ucapkan. Tip lainnya yaitu memuji anak atas perilaku yang sesuai, mengendalikan amarah sendiri, dan tetap kuat ketika Anda mendisiplinkan anak. Penting bagi anak Anda untuk memahami saat dia salah dan bertanggung jawab atas tindakannya.
Sangat penting untuk mengawasi anak dengan hati-hati, ketika ada perselisihan dengan teman bermain. Tak ada salahnya membiarkan anak-anak menyelesaikan masalahnya sendiri. Anda harus turun tangan, jika ada pertarungan fisik atau terus berlanjut.
Jelaskan bahwa tidak masalah siapa yang memulainya. Yang terpenting, tekankan bahwa tidak ada alasan untuk mencoba menyakiti satu sama lain. Alih-alih berkelahi, ajari anak untuk mengatakan 'tidak' dengan nada suara yang tegas atau cari kompromi.
AAP merekomendasikan agar Anda menghubungi dokter anak apabila anak Anda terlihat sangat agresif selama lebih dari beberapa pekan atau tidak dapat mengatasi perilakunya sendiri. Tanda peringatan tambahan adalah cedera fisik pada dirinya atau orang lain, dipulangkan atau dilarang bermain oleh tetangga atau sekolah, atau ketakutan Anda sendiri terhadap keselamatan orang-orang di sekitarnya. Tanda peringatan terpenting adalah frekuensi ledakan emosinya.
Begitu Anda menemukan cara efektif untuk menghargai perilaku baik dan mencegahnya berperilaku buruk, Anda dapat menggunakan itu untuk membangun pendekatan yang baik. Kemajuan mungkin lambat, tetapi kehidupan rumah tangga yang stabil dan aman dengan disiplin penuh kasih dan pengawasan penuh waktu adalah cara terbaik untuk mencegah perilaku agresif.