REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas Indonesia (UI) dan perusahaan maklon kosmetik di Jakarta, PT Nose Herbalindo dan melakukan penelitian bertema kestabilan bahan alami bunga mawar dan daun pegagan dalam larutan kosmetik. Kestabilan diperlukan agar bahan alami utuh tersebut tidak cepat terdegradasi di dalam larutan kosmetik.
Penelitian dilakukan oleh tim peneliti dari Laboratorium Nano Interfacial Chemistry, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UI, mulai September 2020 hingga Juli 2021.
Salah satu peneliti dari UI Marcony Surya mengungkapkan, normalnya bagian utuh bahan alami atau tanaman akan terdegradasi dalam larutan kosmetik setelah satu bulan. "Penelitian akan memberikan perlakuan khusus untuk meningkatkan kestabilan bahan alami sehingga masa simpannya menjadi lebih lama," kata Marcony dalam keterangan pers yang diterima Republika.
Saat ini tahapan penelitian sudah sampai pada tahap uji karakterisasi dan uji kestabilan. Uji kestabilan, lanjut Marcony, mengambil parameter termal dan fisik bahan alami tersebut.
Marcony melanjutkan, penelitian ini terbilang baru di Indonesia. Karena itu UI sangat menyambut antusias dalam mengembangkan penelitian ini. "Selain khasiatnya yang bagus untuk kulit, ketersediaan bunga mawar dan daun pegagan di Indonesia cukup banyak dan mudah didapat," ujar Marcony.
R&D PT Nose Herbalindo, Netty menjelaskan, tren kosmetik saat ini salah satunya adalah memasukkan bahan alami utuh berupa helai mahkota bunga atau helai daun suatu tanaman ke dalam larutan kosmetik. Sehingga, selain penambahan ekstrak yang menutrisi kulit, penambahan bahan alami utuh akan meningkatkan nilai estetika sediaan kosmetik tersebut. Cara ini membutuhkan inovasi agar bunga yang dimasukkan tetap segar.
"Karena itu, penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kestabilan bahan alami utuh, dalam hal ini helai bunga mawar dan daun pegagan, agar bertahan lama, tidak mudah terdegradasi atau rusak," ujar Netty.
Salah satu tim peneliti dari PT Nose Herbalindo, Cheryl Ariela menjelaskan, akhir-akhir ini permintaan bahan alami utuh dijadikan produk kosmetik meningkat. "Ini kesempatan besar bagi PT Nose Herbalindo, terutama dikarenakan di Indonesia belum ada yang membuat," tambah Cheryl.
Bahan alami utuh tersebut, lanjut Cheryl, biasanya digunakan pada produk kosmetik berbentuk cairan seperti toner dan sampo.