REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR--Matematika memiliki pengaruh besar dalam kehidupan manusia. Disadari atau tidak, setiap sendi kehidupan tidak terlepas kaitannya dengan Matematika. Dalam perspektif islam, pendidikan yang diberikan kepada anak harus terintegrasi. Tak hanya mendidik menjadi manusia cerdas secara intelektual, tetapi harus dididik untuk menjadi manusia emosi dan spiritual.
“Penanaman nilai-nilai keagamaan sebagai dasar menguatkan moralitas di era disrupsi menjadi penting bagi proses pembelajaran Matematika disamping ilmu-ilmu lainnya. Lewat pembelajaran Matematika inilah diharapkan para guru dapat mengantarkan para murid lebih mudah mengagumi alam semesta dan keagungan Allah SWT,” kata Ketua LP Ma’arif NU PBNU KH. Z. Arifin Junaidi saat memberikan sambutan pada Pelatihan Online Olimpiade Matematika bekerja sama dengan Klinik Pendidikan MIPA, Senin (25/1) lalu.
Di sisi lain, Kiai Arjuna menambahkan bahwa dalam konteks era industrialisasi 4.0, parainsan pendidik tetap kreatif menelaah dan mengaitkan ramuan pembelajaran yang sesuai dengan elemen kehidupan serta tantangan teknologi yang berkembang. “Sekarang sudah memasuki era 5G. Dalam konteks society 4.0, pembelajaran mata ajar apapun harus mampu membangun ketahanan akhlak dan karakter, harkat dan martabat manusia. Jika ilmu pengetahuan dan elemen tersebut tidak dikuasai, jangan harap sebuah bangsa menciptakan insan cerdas dan berkarakter,” katanya.