REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Teknologi digital memiliki peranan dalam turut memangkas emisi dan pemakaian energi di sejumlah industri. Pemanfaatan solusi big data hingga IoT mampu menjadi pemberdaya bagi sumber-sumber energi terbarukan melalui pemanfaatan solusi-solusi AI.
“Kami yakin bahwa pemanfaatan teknologi harus bisa membawa kebaikan bagi Bumi yang lebih baik, sebagai satu-satunya rumah bagi umat manusia,” ujar Huawei Corporate Senior Vice President and Director of the Board, Catherine Chen melalui siaran pers yang diterima Republika.co.id, Senin (1/2).
Ia menekankan pentingnya upaya bersama dalam mengatasi perubahan iklim. Selain itu,dia juga menyampaikan bagaimana peran dan kontribusi Huawei dalam turut memangkas emisi karbon, menggali munculnya sumber-sumber energi terbarukan, serta mendukung pertumbuhan ekonomi yang inklusif melalui pendayagunaan solusi-solusi TIK.
“Saya optimis terhadap kemampuan kami tidak saja dalam turut mendorong kemajuan teknologi dunia, namun juga bagaimana kami bersama-sama dengan masyarakat dunia membulatkan tekad agar hidup harmonis dengan alam,” imbuhnya.
Selaras dengan Paris Agreement dalam mendukung terwujudnya UN Sustainable Development Goals, Huawei berkomitmen untuk terus meminimalkan dampak lingkungan dari setiap proses produksi, operasional, serta melalui upaya daur ulang atas produk dan layanan yang mereka suguhkan. Huawei menargetkan untuk menerapkan penghematan sumber daya dan mendorong industri berpartisipasi dalam turut membangun masyarakat karbon rendah.
“Dalam perhelatan ini dipaparkan dengan jelas sejumlah tantangan maupun peluang dalam membangun upaya pemulihan global pasca pandemi Covid-19 yang selaras dengan kebutuhan mendesak untuk bersama-sama memerangi perubahan iklim dan permasalahan-permasalahan lingkungan. Perhelatan membawa cita-cita luhur untuk tercapainya pertumbuhan ekonomi yang ramah lingkungan melalui sinergi yang terjalin erat antara pemerintah, bisnis, serta organisasi-organisasi masyarakat,” ujar Senior Advisor at Elevate Richard Welford.