Senin 08 Feb 2021 06:16 WIB

Tips Sebelum Menjual dan Membeli Perangkat Second

Hampir 90 persen perangkat second yang dijual masih menyisakan data milik pengguna.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Penjual melayani pembelian telepon seluler (ponsel) di salah satu pusat perbelanjaan elektronik di Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/12/2019).
Foto: Antara/Risky Andrianto
Penjual melayani pembelian telepon seluler (ponsel) di salah satu pusat perbelanjaan elektronik di Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penelitian terbaru oleh para ahli perusahaan antivirus Kaspersky menemukan hampir 90 persen perangkat yang dijual (second) masih menyisakan data sensitif milik penggunanya. Sebagian besar perangkat ini belum dihapus seutuhnya saat akan dijual, sehingga informasi pemilik sebelumnya berisiko dapat diakses oleh pihak ketiga.

Data yang ditemukan berkisar dari entri kalender berisi catatan rapat hingga foto dan video pribadi. Bahkan, dokumen pajak, informasi perbankan, kredensial login dan informasi medis-di mana semua data ini akan berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah.

Baca Juga

“Kesalahanpahaman yang cukup umum adalah dengan hanya menghapus data atau melakukan format ulang media penyimpanan sudah cukup untuk membersihkan data. Apabila hanya terdapat segelintir orang yang tech-savvy sekali pun, mereka dapat memulihkan data ini. Itulah mengapa sangat penting untuk melakukan pembersihan total,” kata Head of GreAT, Jerman Christian Funk.

Untuk memastikan data Anda benar-benar dihapus saat menjual perangkat bekas, ahli Kaspersky merekomendasikan pastikan tempat penyimpanan file disimpan harus ditimpa (overwritten). Penimpaan dapat dilakukan oleh program yang dibuat khusus untuknya.

Beberapa solusi keamanan, seperti Kaspersky Total Security, memiliki alat penghapus data jenis ini di penghancur File perangkat, maka akan memastikan data yang dipilih ditimpa berulang kali sehingga tidak dapat dipulihkan.

Anda juga dapat menggunakan alat penghapus data bawaan Windows sendiri, Cipher, yang biasanya digunakan untuk enkripsi, tetapi juga dapat digunakan untuk menghapus file dari hard disk atau membuatnya tidak dapat digunakan.

Sementara, untuk para penjual, prioritas utamanya adalah mengeluarkan informasi dari perangkat yang dijual sehingga Anda dapat menjaganya tetap aman dan pribadi. Pertama, cadangkan data Anda: Baik itu di ponsel, komputer, kartu memori, atau bentuk penyimpanan lain, cadangkan dengan aman sebelum menghapusnya dari perangkat yang Anda jual.

Kedua, lepaskan SIM dan kartu penyimpanan dari telepon. Hapus eSIM jika menggunakannya. Ketiga, aktifkan autentikasi dua faktor untuk akun apapun yang mengizinkannya, lalu keluar dari setiap layanan (perbankan, email, media sosial, dll.) Di setiap perangkat yang Anda jual.

Keempat, bergantung pada perangkat terkait, lakukan reset pabrik atau format media. Kelima, ingatlah dalam banyak situasi, data dapat dipulihkan bahkan setelah reset pabrik atau format media. Untuk memastikan tidak ada yang tersisa di perangkat, Anda perlu melakukan langkah tambahan, yang bervariasi tergantung pada jenis perangkat, model dan konfigurasi. Lakukan pencarian informasi tentang penghapusan data secara keseluruhan dengan aman.

Bagaimana dengan pembeli? Pertama, Kaspersky menyarankan untuk pembeli perangkat bekas sangat mirip dengan saran untuk kepemilikan digital umum, namun sedikit lebih ketat karena Kaspersky harus menganggap bahwa perangkat bekas itu tidaklah bersih.

Kedua, bergantung pada perangkat dimaksud, lakukan reset pabrik atau format media penyimpanan. Ketiga, segeralah instal dan aktifkan solusi keamanan yang andal. Jika mungkin, bahkan sebelum membeli perangkat-untuk mengimbangi risiko menghadapi malware yang sudah ada di perangkat dan lakukan pemindaian sebelum menggunakannya untuk pertama kalinya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement