REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Akhir-akhir ini puasa intermiten semakin populer karena ilmu pengetahuan dan kesehatan yang mulai menonjol. Dalam berbagai penelitian, memperpanjang jarak waktu di setiap makan, bisa berdampak signifikan pada otak dan membuat fungsi tubuh yang jauh lebih baik.
Dari sekian banyak puasa intermiten yang kini digandrungi, One Meal A Day Diet (OMAD) adalah salah satunya. Diet tersebut, lebih menekankan pada puasa sepanjang hari dengan jeda makan tambahan satu kali makan sehari.
Jadwal OMAD memiliki rasio puasa 23: 1, yang memungkinkan tubuh puasa 23 jam sehari untuk menikmati keuntungan dari gaya hidup puasa. Jika Anda berencana membakar berat badan, meningkatkan mental dan menyederhanakan waktu untuk makanan, OMAD bisa menjadi cara.
Pertanyaanya, apa diet tersebut efektif untuk menurunkan berat badan? Dikutip dari female first, diet itu memang efektif, namun tidak untuk sebagian orang. Pada kenyataannya, Anda bahkan mungkin akan menambahkan berat badan setelah diet tersebut. Karenanya, untuk menekan nafsu makan saat melakukan OMAD, bisa dibarengi dengan suplemen penekan nafsu makan.