Rabu 17 Feb 2021 22:05 WIB

Marine Aquagriculture Terobosan Sains Asal Bali

Ekosistem buatan ini memiliki banyak keunggulan dibanding ekosistem alami.

Setelah berhasil melakukan riset dan pengembangan budidaya polikultur ikan, sayuran dan udang galah dalam system resirkulasi air tawar yang di kenal dengan Freshwater Aquagriculture, Elon Farm kembali berhasil melalukan riset dan pengembangan metode sejenis yang berbasis air laut.
Foto: dok elon farm
Setelah berhasil melakukan riset dan pengembangan budidaya polikultur ikan, sayuran dan udang galah dalam system resirkulasi air tawar yang di kenal dengan Freshwater Aquagriculture, Elon Farm kembali berhasil melalukan riset dan pengembangan metode sejenis yang berbasis air laut.

REPUBLIKA.CO.ID, BULELENG--Setelah berhasil melakukan riset dan pengembangan budidaya polikultur ikan, sayuran dan udang galah dalam system resirkulasi air tawar yang di kenal dengan Freshwater Aquagriculture, Elon Farm kembali berhasil melalukan riset dan pengembangan metode sejenis yang berbasis air laut.

Marine Aquagriculture begitu sang pencipta metode ini Doktor Joe menyebutnya. Berlokasi di Buleleng Bali, Elon Farm sekitar 4 bulan terakhir terus memantapkan system marine aquagriculture ini. "Disini kami berhasil membuat terobosan polikultur berbasis air laut, komoditas utama adalah ikan kerapu, lobster dan anggur laut" ucap Doktor Joe dalam keterangan tertulisnya, Selasa (16/2).

Metode Aquagriculture ini lanjutnya adalah sebuah paradigma baru dalam menciptakan ekosistem yang nyaman untuk polikultur. Ekosistem buatan ini memiliki banyak keunggulan dibanding ekosistem alami. "Mereduksi faktor penghambat dan memaksimalkan faktor penunjang, sehingga spesies yang dibudidayakan lebih merasa nyaman dan tentram" lanjut joe.

Dengan demikian semua spesies yang dibudidayakan dalam serial metode yang kami beri nama Aquagriculture TRG-01 (freshwater), Aquagriculture TRG-02 (sea water) dan Aquagriculture TRG-03 (brackish water) ini hidup berdampingan dan saling memacu pertumbuhan. Selain itu, kelebihan dari ketiga serial metode Aquagriculture ini adalah minimum biaya tapi  produktivitas tinggi. System ini terlihat modern tapi semua bahan dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah didapatkan. "System ini tidak memerlukan peralatan canggih dengan segala jenis sensor" katanya.

Joe menambahkan, kunci keberhasilan dari sistem ini adalah ketekunan serta harus memiliki "rasa" untuk menjaga kestabilan ekosistem.  "Saat ini kami sedang melakukan riset dengan motede yang sama tapi berbasis air payau, sekitar dua bulan lagi akan terlihat hasilnya, komoditasnya ikan baramundi, udang vaname, kepiting bakau dan anggur laut" tuturnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement