Jumat 19 Feb 2021 05:25 WIB

Sudah Benarkah Cara Anda Menyimpan Telur?

Telur termasuk bahan makanan yang seringkali disimpan dengan cara yang salah.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Nora Azizah
Telur termasuk bahan makanan yang seringkali disimpan dengan cara yang salah.
Telur termasuk bahan makanan yang seringkali disimpan dengan cara yang salah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Telur merupakan bahan makanan yang hampir selalu ada di kebanyakan rumah. Selain mudah diolah, telur juga kaya akan gizi dan memiliki harga yang relatif terjangkau. Sayangnya, telur termasuk bahan makanan yang seringkali disimpan dengan cara yang salah.

Telur-telur yang diproduksi secara komersil seringkali sudah melalui proses pencucian cangkang. Pencucian ini bertujuan untuk menghilangkan berbagai penyebab penyakit yang menempel di cangkang, termasuk bakteri salmonella yang berpotensi mematikan.

Baca Juga

Meski bertujuan untuk menjaga kebersihan dan keamanan, proses pencucian ini turut menghilangkan lapisan pelindung pada telur yang bernama bloom. Hilangnya bloom yang melapisi cangkang telur membuat telur menjadi lebih rentan terhadap bakteri bila disimpan di suhu ruangan.

Oleh karena itu, telur-telur komersil yang sudah dicuci perlu disimpan di dalam lemari es. Penyimpanan telur di dalam lemari es bagian bawah dapat lebih menjamin keamanan telur.

Bila membeli telur yang sebelumnya disimpan di lemari es oleh penjual, pembeli harus menjaga suhu telur agar tidak terlalu banyak berubah dari tempat pembelian hingga ke rumah. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar teluryang dikeluarkan dari lemari es tidak "berkeringat" selama di perjalanan.

"Telur dingin bisa "berkeringat" di suhu ruangan, yang dapat mendorong pertumbuhan bakteri," ujar ahli gizi Amy C Keating dari Consumer Reports, seperti dilansir Hunker, Kamis (18/2).

Namun, ada kalanya telur yang sudah disimpan di lemari es perlu digunakan dalam suhu ruangan. Misalnya, untuk keperluan membuat kue. Dalam kasus seperti ini, telur yang dingin boleh dibiarkan di suhu ruangan maksimal selama dua jam saja, sebelum kemudian digunakan untuk membuat kue.

Bila membeli telur yang sudah berada dalam kemasan karton, ahli gizi dari Academy of Nutrition and Dietetics Isabel Maples menyarankan pembeli tidak perlu memindahkan telur dari karton tersebut. Agar tidak terjadi penyebaran salmonella, Maples juga menganjurkan agar telur yang dibeli tidak dicuci kembali di rumah.

Pastikan pula suhu penyimpanan telur di lemari es sudah tepat. Maples menyarankan suhu ideal untuk penyimpanan telur adalah di bawah 40 derajat Fahrenheit atau di bawah 4,4 derajat Celsius.

"Untuk meminimalisasi risiko Anda terhadap penularan penyakit lewat makanan dari salmonella, pastikan Anda memasak telur Anda secara menyeluruh sebelum dimakan," tukas Keating.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement