Selasa 09 Mar 2021 16:40 WIB

WhatsApp akan Lindungi Backup Chat dengan Kata Sandi

Cadangan obrolan WhatsApp anntinya hanya akan bisa diakses oleh pengguna.

Rep: Noer Qomariah Kusumawardhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Sebuah ilustrasi foto menunjukkan logo aplikasi perpesanan media sosial Whatsapp.
Foto: EPA-EFE/IAN LANGSDON
Sebuah ilustrasi foto menunjukkan logo aplikasi perpesanan media sosial Whatsapp.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- WhatsApp meningkatkan keamanan cadangan cloud-nya dengan fitur perlindungan kata sandi baru yang akan mengenkripsi cadangan obrolan. Ini membuat cadangan obrolan hanya dapat diakses oleh pengguna.

WABetaInfo melaporkan fitur ini dikerjakan sejak tahun lalu. Sekarang mereka berbagi tangkapan layar tentang bagaimana fitur itu dapat disajikan di aplikasi layanan iOS dan Android.

Baca Juga

“Untuk mencegah akses tidak sah ke cadangan iCloud Drive Anda, Anda dapat mengatur kata sandi yang akan digunakan untuk mengenkripsi cadangan di masa mendatang,” salah satu tangkapan layar berbunyi. “Sandi ini akan dibutuhkan saat Anda memulihkan dari cadangan”, dilansir dari The Verge, Selasa (9/3).

Aplikasi kemudian meminta pengguna untuk mengkonfirmasi nomor telepon mereka, dan memilih sandi yang panjangnya setidaknya delapan karakter. Tangkapan layar lain memperingatkan bahwa “WhatsApp tidak akan dapat membantu memulihkan kata sandi yang terlupa”.

Meskipun obrolan WhatsApp dienkripsi secara end-to-end, layanan tersebut memperingatkan bahwa perlindungan ini tidak mencakup cadangan daring yang disimpan di Google Drive dan iCloud. Setelah berada di server ini, keamanan cadangan adalah tanggung jawab penyedia layanan cloud.

Layanan cloud sebelumnya telah membuatnya dapat diakses oleh otoritas penegak hukum dengan perintah penggeledahan yang valid. Mengenkripsi cadangan dengan kata sandi yang hanya Anda ketahui secara teoritis akan mencegah siapa pun mengakses riwayat obrolan Anda tanpa izin Anda.

Laporan terbaru tentang fitur ini datang karena reputasi WhatsApp terpukul dari kebijakan privasi baru, yang telah memicu kekhawatiran bahwa itu dapat menyimpan lebih banyak informasi dengan perusahaan induk Facebook.

Meskipun WhatsApp bersikeras bahwa kebijakan baru tersebut tidak mempengaruhi keamanan pesan pribadi pengguna, layanan perpesanan saingan seperti Signal dan Telegram telah melihat lonjakan minat saat pengguna mengeksplorasi opsi lain.

WhatsApp menolak berkomentar tentang fitur yang tidak diumumkan ketika dihubungi oleh The Verge, tetapi WABetaInfo memiliki rekam jejak yang baik dalam menggali fitur sebelum menjadi resmi. Itu terlihat fitur seperti menambahkan kontak melalui kode QR atau pesan menghilang jauh sebelum pengumuman resmi mereka.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement