RETIZEN -- Oleh R Kholis Majdi, Pemerhati Kebijakan Publik
Seseorang bertanya kepada saya: "Cak Kholis, apa sih yang sudah dibangun Anies Baswedan di Jakarta?" Dua kemungkinan terjadi pada orang ini. Pertama, dia benar-benar tidak tahu. Karena Anies memang tidak punya tim khusus, atau sebut saja buzzer, untuk sosialisasi dan populerkan hasil kerjanya. Jadi, wajar pertanyaan itu muncul. Anggap saja" kuper". Kurang pergaulan.
Atau yang kedua, si penanya adalah sabar merawat kebenciannya kepada Anies. Selalu Menyoal Anies dan tak mau tahu apa yang sudah dikerjakan Anies. Bukan nanya, tapi Menyoal Anies.
Padahal sederhana untuk cari hasil kerja Anies. Tinggal googling JIS (Jakarta Internasional Stadion), renovasi Tim (Taman Ismail Marzuki), pembangunan Kampung Akuarium, DP 0%, Masjid Terapung, Museum Rasulullah, jalur sepeda, pembangunan trotoar, destinasi Soedirman, renovasi Monas, renovasi masjid Luar Batang dan Jaklingko.
Pemprov DKI nampaknya cukup berhasil menertibkan urusan administrasi. Urus surat, seperti ijin mendirikan bangunan (IMB), sekarang semakin mudah. Langsung terkoneksi dengan kepala dinasnya jika ada yang menemukan kendala. Untuk membangun sistem administrasi yang tertib seperti ini, gak perlu marahin anak buah dan geprak meja. Itu cara kuno. Cara Raja purba memperlakukan bawahannya. Sekarang zaman berubah. Sikap marah-marah gak berlaku lagi. Wagu tur lucu, kata orang Jawa.
Berbagai penghargaan kepada Pemprov DKI, nasional maupun internasional, mulai transportasi hingga klimatologi, harus kita berlapang dada untuk mengakui bahwa itu bagian dari bukti nyata hasil kerja. Disinilah pentingnya obyektivitas. Gitu aja di banggakan. Bukan! Ini hanya mau cuci otak agar gak terus kesumpel anggaran.
Segelintir orang selalu mencari kesalahan Anies, lalu meramaikannya di medsos. Kalau yang dilihat masalahnya, protes orang terhadapnya, bukan hasil pembangunan dan manfaatnya, ya gak akan pernah tahu apa yang sudah dikerjakan Anies. Anies bangun ini, dia nanya apa hasil kerja Anies? Anies bangun itu, dia masih nanya: apa yang dikerjakan Anies? Anies bangun ini itu, masih aja nanya: apa yang dikerjakan Anies? Pertanyaannya gak berkembang. Itu-itu terus dan diulang-ulang. Sementara infrastruktur yang dibangun Anies terus berkembang dan bertambah. Kan bloon itu namanya.
Nah, aku bantuin Anies jelasin ke si penanya. Kasihan Anies, karena gak punya buzzer. Kecuali para relawan yang dengan suka rela viralkan setiap karya atau hasil kerja Anies.
Ambil satu contoh saja: Jakarta International Studion (JIS). Sebuah stadion bertaraf internasional dan berstandar Fiva. Bangunan sebesar dan semegah itu, gak kelihatan juga? Kebangetan.
Ah, itu kan dibangun dengan uang rakyat. Yo iyo lah. Mosok dibangun pakai dengkul nenekmu!
Tangsel, 5/4/2021