Senin 12 Apr 2021 16:06 WIB

Kemendikbud Luncurkan Program Pertukaran Mahasiswa

Program ini dapat diikuti oleh mahasiswa semester 3 sampai semester 8. 

Rep: Inas Widyanuratikah / Red: Ratna Puspita
Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikti Kemendikbud) Prof Ir Nizam
Foto: Dok UBSI
Direktur Jendral Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Dirjen Dikti Kemendikbud) Prof Ir Nizam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan program Pertukaran Mahasiswa Merdeka pada Senin (12/4). Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Nizam mengatakan program ini dapat diikuti oleh mahasiswa semester 3 sampai semester 8 dan kegiatan selama pertukaran akan dikonversi menjadi 20 SKS. 

"Karena ini satu semester full, jadi adik-adik tidak boleh kehilangan masa studinya. PTN dan PTS bisa ikut pertukaran program ini. Dapat diikuti oleh mahasiswa dari semester 3 hingga 8. Jadi adik-adik bisa semester 5 misalnya kemudian menjadi perguruan tinggi di pulau lain untuk mengikuti program pertukaran mahasiswa merdeka," kata Nizam, dalam telekonferensi, Senin (12/4).

Baca Juga

Nizam menjelaskan, pendaftaran untuk perguruan tinggi dan dosen akan dimulai pada 19-29 April 2021. Setelah itu, pada Mei 2021 akan dilakukan seleksi dosen membuat Modul Nusantara. Selanjutnya akan dilakukan bimbingan teknis dosen pada Mei-Juni 2921. 

Pendaftaran mahasiswa akan dimulai pada Juli 2021, dan dilakukan seleksi serta penempatan pada Juli-Agustus 2021. Agustus 2021 hingga Januari 2022 akan dilakukan pelaksanaan pertukaran mahasiswa, sekaligus di dalamnya transfer sks antar perguruan tinggi yang berpartisipasi. 

Pada saat pendaftaran nantinya, Nizam menjelaskan mahasiswa yang ingin mendaftar bisa melihat daftar mata kuliah yang ditawarkan oleh kampus lain. "Adik-adik bisa memilih dari pangkalan pendidikan tinggi," kata Nizam menambahkan. 

Sebanyak 20 SKS, lanjut dia, tidak sepenuhnya dilakukan kegiatannya di kampus penerima. Sebagian lainnya bisa tetap diambil dari perguruan tinggi asal atau dari perguruan tinggi dengan mengikuti pembelajaran daring. 

"Harapan saya sebetulnya seluruh mata kuliah bisa ditawarkan dalam program ini. Tinggal nanti dibatasi kuotanya," kata Nizam. 

Ia berharap agar pimpinan perguruan tinggi untuk mendorong para dosen dan mahasiswa terlibat di dalam program ini. Perguruan tinggi yang menerima juga diharapkan menyediakan akomodasi seperti asrama atau koordinasi dengan kos-kosan setempat untuk mahasiswa yang mengikuti program pertukaran. 

"Program ini akan kita laksanakan mulai semester depan. Mudah-mudahan kita semua sudah mempunyai herd immunity, artinya masyarakat secara umum sudah mempunyai kekebalan terhadap Covid-19," ujar dia. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement