Selasa 27 Apr 2021 17:09 WIB

Begini Rekomendasi Tahapan Mengajarkan Puasa pada Anak

Dokter menyebut anak di bawah usia 7 tahun paling berisiko hipoglikemia bila puasa

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Ilustrasi Anak Berpuasa. Dokter menyebut anak di bawah usia 7 tahun paling berisiko hipoglikemia bila puasa
Foto:

 Menurut Ayi, pada umumnya hal yang membuat anak lemah saat berpuasa adalah karena prosesnya tidak bertahap sesuai kemampuan. Anak yang berusia di bawah tujuh tahun pun merupakan kelompok yang lebih berisiko mengalami hipoglikemia apabila berpuasa sehingga orang tua perlu waspada.

Selain itu, kelompok usia ini lebih rentan mengalami kekurangan cairan. Perubahan pola tidur akibat bangun sahur juga dapat berdampak pada kemampuan belajar. "Agar anak tetap fit dan tidak lemas, lakukan durasi puasa secara bertahap. Jika tidak kuat, silakan berbuka karena anak-anak hukumnya belum wajib berpuasa," ucap Ayi.

Pada waktu sahur, Ayi mengimbau anak dibangunkan sekitar 30 menit sebelum waktu imsak. Ketika sahur, anak disarankan mengonsumsi makanan dengan indeks glikemik (IG) rendah yang dapat mempertahankan kadar gula darah lebih lama. 

Contoh makanan dengan IG rendah hingga sedang adalah beras merah, ubi, kacang hijau, roti gandum, apel, jeruk, pisang, dan oatmeal. Selain itu, anak juga perlu asupan protein hewani atau nabati, lemak, dan serat sehingga dapat mempertahankan rasa kenyang pada anak, juga asupan cairan yang cukup.

Setelah shalat Subuh, anak bisa melanjutkan tidur sebelum waktu sekolah. Beri jeda antara konsumsi makanan sahur dengan waktu tidur anak. Setelah sahur dan sholat subuh, sebaiknya batasi kegiatan anak dan jangan biarkan anak banyak bermain, jalan dalam jarak jauh, atau melakukan olahraga yang bisa menguras energi.

 

Menjelang berbuka, biarkan anak bermain satu jam sebelum waktu Maghrib. Saat berbuka puasa, mulailah dengan takjil berupa hidangan manis yang tetap sehat. "Setelah shalat Maghrib, anak bisa melanjutkan dengan makan besar. Setelah shalat tarawih, anak bisa diberi kudapan yang bergizi seperti kroket atau risoles," tutur Ayi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement