Menurutnya, melalui fungsi anggaran, DPR perlu secara berkala mengevaluasi besaran anggaran Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi yang untuk sebagian ditopang dengan keberhasilan program vaksinasi nasional yang belum mencapai target. Per 30 April 2021, realisasi dana PEN telah mencapai 22,3 persen.
Gus AMI mengatakan, perusahaan-perusahaan yang menerima pendanaan program PEN harus dapat memberikan dampak bagi ekosistem sejenis, terutama bagi startup yang melibatkan UMKM sebagai mitra mereka.
”Bersama-sama pemerintah, DPR RI dapat melakukan penghitungan kembali (re-exercise) besarnya dana transfer bagi daerah, terutama daerah-daerah yang memiliki potensi sebagai kawasan tujuan investasi untuk dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut di antaranya melalui penciptaan lapangan kerja dan pemberdayaan pelaku usaha di daerah-daerah tersebut,” katanya.
Ketua Umum DPP PKB ini mengatakan bahwa untuk menjaga ekosistem yang kondusif bagi investasi, salah satunya adalah keamanan wilayah. Dengan begitu bisa meningkatkan kepercayaan calon investor khususnya bagi mereka yang menyasar sejumlah sektor di daerah-daerah.
”Yang tidak kalah penting, sinergi antara pemerintah pusat dan daerah masih menjadi persoalan klasik yang terbukti dapat menyebabkan disinsentif bagi dunia investasi. Ini harus terus diperbaiki,” urainya.