Sabtu 22 May 2021 04:54 WIB

Deteksi Dini Diabetes dengan Melihat Kondisi Kulit

Kondisi kulit, seperti psoriasis, berisiko lebih tinggi terkena diabetes.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Nora Azizah
Kondisi kulit, seperti psoriasis, berisiko lebih tinggi terkena diabetes.
Foto: Huffingtonpost
Kondisi kulit, seperti psoriasis, berisiko lebih tinggi terkena diabetes.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Diabetes menjadi salah satu penyakit yang banyak diderita masyarakat Indonesia, dengan sekitar 10,3 juta pasien diabetes per tahun 2017. Maka dari itu, penting bagi kita untuk melakukan deteksi dini diabetes salah satunya dengan melihat kondisi kulit.

Itu mengacu pada studi dari Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania, yang menemukan bahwa penderita psoriasis berisiko lebih tinggi terkena diabetes. Psoriasis adalah peradangan kulit yang ditandai dengan ruam merah, kulit kering, tebal, bersisik dan mudah terkelupas.

Baca Juga

Studi tahun 2017 yang diterbitkan di Journal of the American Academy of Dermatology itu mengkaji hubungan antara psoriasis dan diabetes. Para peneliti menganalisis data dari 8.120 orang dewasa dengan psoriasis dan membandingkannya dengan data 76.590 orang dewasa tanpa psoriasis selama empat tahun. Hasilnya, peneliti menemukan bahwa pasien dengan psoriasis memiliki risiko setidaknya 21 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2 dibandingkan mereka yang tidak memiliki kondisi kulit.

"Jenis peradangan yang terlihat pada psoriasis diketahui meningkatkan resistensi insulin, dan psoriasis serta diabetes memiliki mutasi genetik serupa yang menunjukkan dasar biologis untuk hubungan antara dua kondisi yang kami temukan dalam penelitian kami," kata peneliti studi Joel M Gelfand seperti dilansir dari Best Life, Sabtu (22/5).

Para peneliti menentukan tingkat keparahan psoriasis menggunakan area permukaan tubuh (BSA), yang mengukur persentase tubuh seseorang yang mengalami psoriasis. Mereka dengan BSA hanya 2 persen atau kurang, memiliki risiko 21 persen lebih tinggi terkena diabetes tipe 2, dan risiko itu akan terus meningkat bagi orang dengan BSA lebih tinggi.

Menurut penelitian tersebut, pasien dengan BSA 10 persen atau lebih, memiliki risiko 64 persen lebih tinggi terkena diabetes dibandingkan mereka yang tidak menderita psoriasis. Dan untuk setiap 10 persen peningkatan BSA di luar itu, risiko relatif meningkat 20 persen lagi.

“Karenanya, pasien psoriasis dengan BSA 20 persen memiliki risiko 84 persen lebih tinggi terkena diabetes, sedangkan pasien dengan BSA 30 persen memiliki risiko 104 persen lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak menderita psoriasis,” kata Gelfand.

Menurut American Academy of Dermatology (AAD), psoriasis mempengaruhi sekitar 7,4 juta orang di AS dengan proporsi tertinggi adalah orang-orang antara 45 dan 64 tahun. Hampir 20 persen dari mereka yang terkena psoriasis pada akhirnya menderita diabetes dengan keparahan sedang hingga akut.

"Dokter dapat mempertimbangkan untuk mengukur BSA yang dipengaruhi oleh psoriasis sebagai bagian dari perawatan standar karena memiliki implikasi prognostik yang penting. Pasien dengan psoriasis yang mempengaruhi lebih dari 10 persen BSA harus ditargetkan untuk upaya pencegahan diabetes,” kata dia.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement