Kamis 19 Jun 2025 16:03 WIB

Dokter Anak Ingatkan Bahaya Camilan Manis Buat Si Kecil

Anak-anak sebaiknya tidak diberi camilan yang mengandung gula tambahan.

Rep: Antara/ Red: Qommarria Rostanti
Anak mengonsumsi makanan manis (ilustrasi). Menurut dokter, anak-anak sebaiknya tidak diberi camilan yang mengandung gula tambahan.
Foto: www.freepik.com
Anak mengonsumsi makanan manis (ilustrasi). Menurut dokter, anak-anak sebaiknya tidak diberi camilan yang mengandung gula tambahan.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asupan gula berlebih pada anak menjadi perhatian serius di kalangan tenaga kesehatan, mengingat potensi dampaknya terhadap masalah kesehatan jangka panjang. Menanggapi hal ini, dokter spesialis anak, Melia Yunita, menganjurkan para orang tua untuk lebih cermat memperhatikan kadar gula pada camilan yang diberikan kepada anak-anak mereka. 

"Kalau kita mau memberi camilan, itu berarti yang dibicarakan camilan kemasan ya. Kalau itu ada label MPASI, itu oke saja karena akan berbeda sekali dengan camilan kita," kata dokter lulusan Universitas Gadjah Mada itu seusai acara temu media di Jakarta, Kamis (19/6/2025).

Baca Juga

Menurut dokter Melia, anak-anak sebaiknya tidak diberi camilan yang mengandung gula tambahan atau gula yang ditambahkan dalam proses pengolahan makanan. "Anak di bawah usia dua tahun tidak boleh ada konsumsi gula tambahan," ujarnya.

Dia menyarankan para orang tua berhati-hati dalam memilih makanan kemasan untuk anak, antara lain dengan memeriksa informasi gizi makanan yang tertera pada kemasan untuk mengetahui apakah makanan itu baik diberikan kepada anak. Orang tua disarankan memilih camilan dalam kemasan yang memang dirancang sebagai makanan pendamping ASI atau MPASI untuk anak.

"Selama masih ada label untuk MPASI, itu berarti memang didesain untuk mereka. Jadi dia (produsen) akan sangat membatasi gula di situ, gula dan natrium ya," kata dokter Melia, yang praktik paruh waktu di Eka Hospital Cibubur.

Makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi bisa membuat anak ketagihan mengonsumsi makanan dan minuman manis, yang selanjutnya bisa menyebabkan kadar gula darah mereka tinggi dan membuat mereka rentan terserang penyakit. Konsumsi makanan dan minuman dengan kadar gula tinggi juga dapat menyebabkan kelebihan berat badan dan obesitas serta memicu diabetes dan gangguan kesehatan jantung.

Dokter Melia mengemukakan kondisi saluran pencernaan sangat berpengaruh terhadap imunitas anak. Kalau saluran cerna anak tidak sehat karena mengonsumsi makanan tinggi gula, ia melanjutkan, maka imunitas anak bisa menurun.

Ia mengatakan anak akan menjadi lebih rewel kalau saluran pencernaannya tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik. Kondisi yang demikian juga bisa berpengaruh pada fungsi kognitif anak. "Jadi, jaga kesehatan saluran cerna, termasuk tadi, hindari konsumsi gula yang berlebihan. Itu yang menjadi highlight saya untuk anak-anak zaman sekarang ini," kata dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement