Rabu 26 May 2021 19:51 WIB

3 Faktor yang Bisa Pengaruhi Pembacaan Oksimeter

Pulse oximeter menjadi benda yang direkomendasikan untuk dimiliki saat pandemi Covid.

Rep: Gumanti Awaliyah/ Red: Reiny Dwinanda
Pulse oximeter menjadi alat yang direkomendasikan ada di rumah semasa pandemi Covid-19.
Foto: Reiny Dwinanda/Republika
Pulse oximeter menjadi alat yang direkomendasikan ada di rumah semasa pandemi Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Panduan terbaru Badan Kesehatan Dunia (WHO) telah menyarankan pasien Covid-19 yang menjalankan isolasi mandiri di rumah untuk memiliki oksimeter (pulse oximeter). Ini merupakan alat pengukur kadar oksigen dalam darah.

Berbicara soal penggunaan oksimeter, Anda juga harus memerhatikan beberapa faktor yang dapat memengaruhi hasil deteksi oksimeter. Apa saja? Berikut ulasannya, seperti dilansir dari Times of India, Kamis (27/5).

Baca Juga

1. Penggunaan cat kuku

Oksimeter menggunakan sinar untuk menembus kulit, sehingga cat kuku bisa menghalangi kinerja alat dalam mengukur kadar oksigen dalam darah secara optimal. Jadi, hapus terlebih dahulu cat kuku Anda sebelum menggunakan alat oksimeter.

2. Menggunakan oksimeter pada tangan yang dingin atau basah

Agar hasil pemeriksaan oksimeter akurat, tangan Anda harus dalam keadaan hangat dan rileks. Pemeriksaan oksimeter juga bisa berbeda berdasarkan pigmentasi dan tekstur kulit.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement